Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Dua wanita muda tewas di Ibu Kota Turki Istanbul pada Jumat (4/10/2024) sore, hanya dengan selang waktu 30 menit di distrik Fatih Istanbul.
Sementara pelaku yang dengan brutal membunuh keduanya, mengakhiri hidup dengan melompat dari Fatih Edirnekapı Istanbul, Turki.
Kedua gadis tersebut, Ayşenur Halil dan İkbal Uzuner, serta tersangka bernama Semih Celik, semuanya berusia 19 tahun.
Sabah melaporkan bahwa pemuda tersebut sebelumnya menjalin hubungan dengan salah satu gadis tersebut, İkbal Uzuner.
Namun hubungan tersebut sudah kandas di tengah jalan.
Sedangkan sebelum pembunuhan, tersangka telah menjalin hubungan dengan pacar barunya, yakni Ayşenur Halil.
Ayah Celik mengatakan putranya mengalami gangguan psikologis dan sedang menjalani perawatan, Panorama melaporkan.
Sementara Celik sebelum kejadian mengaku sebagai pecandu narkoba.
Kronologi kejadian
Dirangkum dari Kocaeligundem, kasus bermula saat Celik melakukan pembunuhan pertamanya kepada Ayşenur Halil di Eyüpsultan.
Ia menghabisi pacar barunya itu di Eyüpsultan, pada Jumat (4/10/2024) sekira pukul 15.30 waktu setempat.
Celik meninggalkan mayat Halil di lokasi kejadian.
Setengah jam kemudian sekira pukul 16.00, tersangka pergi ke Fatih Edirnekapı Istanbul bersama temannya.
Di sana, Celik bertemu dengan mantan pacarnya İkbal Uzuner.
Tersangka langsung membunuh korban tanpa ampun.
Selain itu, aksi sadis Celik berlanjut dengan memutilasi tubuh İkbal menjadi enam bagian.
Cekik melemparkan lalu kepala İkbal Uzuner ke jalan dan kemudian bunuh diri dengan cara melompat dari ketinggian.
Insiden pembunuhan kemudian dilaporkan ke pihak berwajib.
Polisi dan tim medis segera dikerahkan ke lokasi kejadian.
Aparat hukum yang mendalami kasus ini menemukan foto tak biasa di rumah tersangka.
Foto tersebut memuat menggambar sosok perempuan dengan anggota badan terbalik, yang menunjukkan bagaimana Cekik akan melakukan pembunuhan kepada İkbal Uzuner.
Polisi hingga kini masih mengusut kasus pria bunuh pacar dan mantan pacar yang membuat heboh publik Turki ini.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)