TRIBUNNEWS.COM - Calon pengganti Hassan Nasrallah untuk memimpin Hizbullah, Hashem Safieddine diyakini telah tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon.
Tak hanya Hashem Safieddine, Israel juga mengklaim telah membunuh calon pengganti pemimpin Hizbullah lain.
Namun, Israel tak mengkonfirmasi siapa calon pengganti pemimpin Hizbullah tersebut.
Dalam pesan videonya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel telah melemahkan kemampuan Hizbullah.
"Kami berhasil menyingkirkan ribuan teroris, termasuk (pemimpin lama Hizbullah Hassan) Nasrallah sendiri, dan pengganti Nasrallah, serta pengganti penggantinya," kata Netanyahu, dikutip dari The Times of Israel.
"Saat ini, Hizbullah lebih lemah dibandingkan beberapa tahun terakhir," lanjutnya.
Selama pidatonya di video tersebut, Netanyahu terus mendesak publik Lebanon untuk mengambil kembali negara itu dari kendali Hizbullah.
"Sekarang, kalian, rakyat Lebanon, berada di persimpangan jalan yang penting. Itu pilihan kalian," tegas Netanyahu.
Warga Lebanon, lanjutnya, dapat merebut kembali negaranya dan mengembalikannya ke jalan perdamaian serta kesejahteraan.
Jika mereka tidak melakukannya, menurutnya, “Hizbullah akan terus mencoba memerangi Israel dari wilayah yang berpenduduk padat dengan mengorbankan warga”.
"Satu Negara — Satu Bendera — Satu Rakyat," kata Netanyahu.
Baca juga: Wakil Sekjen Hizbullah Naim Qassem: Kami Segera Pilih Pengganti Hassan Nasrallah
"Jangan biarkan teroris ini menghancurkan masa depan Anda lebih dari yang telah mereka lakukan," ucapnya lagi.
Ia mendesak rakyat Lebanon untuk “bangkit dan merebut kembali negaranya”.
"Bebaskan negara Anda dari Hizbullah sehingga perang ini dapat berakhir," janji Netanyahu.