News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Larang Yoav Gallant Pergi ke AS, Minta Panggilan Telepon dengan Joe Biden Terlebih Dulu

Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kiri) dan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant (kanan).

Netanyahu Larang Yoav Gallant Pergi ke AS, Minta Panggilan Telepon dengan Joe Biden Terlebih Dulu

TRIBUNNEWS.COM- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras untuk berbicara dengan Presiden AS Joe Biden sebelum Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengunjungi Washington untuk merencanakan perang dengan Iran.

Perdana Menteri Israel bersikeras berbicara dengan Presiden AS Joe Biden sebelum Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengunjungi Washington untuk merencanakan perang Iran.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant telah menunda perjalanannya ke Washington, yang dijadwalkan pada 8 Oktober, karena adanya penentangan dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Netanyahu dilaporkan terlebih dahulu menginginkan persetujuan kabinet untuk rencana menyerang Iran dan untuk berbicara dengan Presiden AS Joe Biden.

"Kami baru saja mendapat informasi bahwa Menteri Gallant akan menunda kunjungannya ke Washington, DC. Menteri Austin berharap dapat segera bertemu dengannya," kata Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh dalam sebuah pengarahan pada Selasa malam.

Pentagon telah mengumumkan pada hari Minggu bahwa Gallant akan mengunjungi AS untuk “membahas perkembangan di kawasan tersebut.”

Haaretz melaporkan pada hari Rabu bahwa menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, Netanyahu ingin kabinet keamanan menyetujui rencana serangan terhadap Iran sebelum kepergian Gallant.

Israel berupaya menanggapi serangan Iran baru-baru ini terhadap pangkalan militernya.

Pada tanggal 1 Oktober, Iran meluncurkan serangkaian rudal balistik ke target militer di Israel sebagai respons atas berbagai agresi Israel, termasuk pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.

Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa “tujuan utama Gallant dalam perjalanannya adalah untuk memproyeksikan pertunjukan kekuatan dari Washington dalam sebuah drama untuk mencegah kemungkinan serangan Iran terhadap Yerusalem setelah kemungkinan pembalasan.”

Netanyahu juga menegaskan agar Gallant tidak melakukan perjalanan ke Washington sebelum Biden berbicara dengannya melalui telepon.

Biden telah menyatakan dia akan berbicara dengan Netanyahu menyusul serangan rudal dari Iran tetapi hingga kini belum melakukannya.

Netanyahu telah mencoba namun tidak berhasil untuk menghubungi Biden secara langsung, kata seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya, sementara seorang pejabat AS membantah bahwa Biden telah menolak upaya penjangkauan dari Netanyahu, Washington Post melaporkan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini