News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Bahas Operasi Israel di Lebanon, Menhan AS Tekankan Pentingnya Keselamatan Pasukan UNIFIL

Penulis: Nuryanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di markas NATO di Brussels, pada 11 Oktober 2023. Menhan AS dan Israel telah melakukan pembicaraan terkait operasi Israel di Lebanon.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, berbicara dengan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, Kamis (10/10/2024).

Lloyd Austin dan Yoav Gallant membahas operasi Israel di Lebanon.

Sekretaris Pers Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder, mengungkapkan Lloyd Austin menegaskan kembali dukungan kuat terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri.

Lloyd Austin juga menegaskan kembali komitmen AS terhadap pengaturan diplomatik yang aman untuk memulangkan warga sipil Lebanon dan Israel ke rumah mereka di kedua sisi perbatasan.

Diberitakan AP News, Austin disebut menekankan pentingnya memastikan keselamatan pasukan UNIFIL di wilayah tersebut.

"Mendesak Israel untuk beralih dari operasi militer ke jalur diplomatik sesegera mungkin," kata Pat Ryder sebagaimana pernyataan Austin.

Sebelumnya, serangan udara Israel menghantam markas besar pasukan penjaga perdamaian PBB dan posisi lain di Lebanon selatan dalam beberapa hari terakhir, yang memicu kecaman luas dari seluruh dunia.

Pasukan yang dikenal sebagai UNIFIL, mengatakan ledakan menghantam markas besarnya pada Jumat (11/10/2024) pagi, dan melukai dua penjaga perdamaian.

60 Orang Tewas

Sementara itu, unit tanggap krisis Lebanon mengumumkan sebanyak 60 orang tewas dan 168 orang terluka dalam 24 jam terakhir pada Jumat (11/10/2024).

Sehingga total korban selama konflik setahun terakhir antara Israel dan Hizbullah menjadi 2.229 orang tewas dan 10.380 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Baca juga: Ledakan Keras di Tel Aviv, Drone Lebanon Hantam Bangunan di Herzliya, Iron Dome Israel Gagal Cegah

Jumlah korban tewas jauh lebih tinggi dari hari-hari sebelumnya, dengan 22 orang tewas dan 117 orang terluka dalam dua serangan Israel di dua lokasi di pusat kota Beirut.

Serangan itu menyebabkan runtuhnya dua bangunan tempat tinggal yang dihuni keluarga dan orang-orang yang mengungsi.

Laporan unit tanggap krisis juga mencatat 57 serangan udara dan insiden penembakan dalam satu hari terakhir, sebagian besar terkonsentrasi di Lebanon selatan, pinggiran selatan Beirut, dan Lembah Bekaa.

Sekitar 1.032 pusat — termasuk kompleks pendidikan, lembaga kejuruan, universitas, dan lembaga lainnya — menampung 187.000 orang, termasuk 39.000 keluarga, yang mengungsi akibat serangan Israel di Lebanon.

Di antara tempat penampungan ini, 837 kini telah mencapai kapasitas penuh.

Meskipun perlintasan perbatasan utama antara Lebanon dan Suriah tidak dapat digunakan lagi setelah serangan Israel menghantam jalan tersebut minggu lalu, massa terus mengalir melintasi perbatasan untuk mencari keamanan relatif di Suriah.

Antara 23 September dan 9 Oktober, Keamanan Umum Lebanon mencatat 317.457 warga Suriah dan 115.044 warga Lebanon menyeberang ke Suriah.

Update Perang Israel-Hamas

Dilansir Al Jazeera, serangan Israel dan cederanya pasukan penjaga perdamaian UNIFIL di Lebanon selatan selama dua hari terakhir telah dikecam sebagai hal yang “tidak dapat dibenarkan” oleh Prancis, Italia, Spanyol, dan negara-negara lain.

Setidaknya 22 orang tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara yang menurut seorang saksi mata seperti “gempa bumi yang kuat”.

Lembaga amal medis Doctors Without Borders (MSF) mengatakan ribuan orang terjebak di Jabalia saat pasukan Israel melanjutkan serangan darat selama seminggu, yang disertai dengan pemindahan paksa massal penduduk dan serangan udara, telah mengubah daerah tersebut menjadi “reruntuhan yang tidak dapat dihuni”.

Baca juga: 2 Prajurit TNI Terluka Diserang Israel di Lebanon, IDF Sebut Tidak Sengaja, AS Marah Besar

Warga Palestina yang mengungsi menyiram mobil yang terbakar dengan air setelah terkena serangan Israel di Khan Yunis di kota Jalur Gaza selatan pada 1 Oktober 2024. (AFP/BASHAR TALEB)

Kondisi Fadi al-Wahidi telah “memburuk secara serius” menurut rekan juru kamera Al Jazeera Arabic, koresponden Anas al-Sharif, yang mengutip dokternya di Gaza.

Militer Lebanon telah mengumumkan dua tentaranya tewas dan tiga lainnya terluka setelah pasukan Israel menargetkan pusat militer di kota Kafra, Lebanon selatan.

Lebih dari 100 negara anggota telah menandatangani surat yang mengecam pernyataan Israel baru-baru ini terhadap Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagai “persona non grata”.

Pemerintah Nikaragua telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, dan negara Amerika Tengah itu menuduh pemerintah Israel sebagai “fasis” dan “genosida”.

Di Gaza, setidaknya 42.126 orang tewas dan 98.117 orang terluka akibat  serangan Israel sejak Oktober 2023.

Di Israel, setidaknya 1.139 orang tewas pada 7 Oktober 2023, dan lebih dari 200 orang ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini