News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kecam Serangan kepada UNIFIL, Paus Fransiskus Tuntut Israel 'Hormati' PBB

Penulis: Bobby W
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paus Fransiskus menghadiri pertemuan dengan otoritas Indonesia, masyarakat sipil, dan korps diplomatik di Istana Kepresidenan di Jakarta pada tanggal 4 September 2024.Dalam Pidato Angelus-nya pada hari Minggu (13/10/2024),Paus Fransiskus menyerukan gencatan senjata segera di semua lini di Timur Tengah dan mendorong agar Israel menghormati UNIFIL.

TRIBUNNEWS.COM - Serangan Israel terhadap para anggota Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon (UNIFIL) dalam beberapa hari terakhir ini ikut membuat Paus Fransiskus prihatin.

Keprihatinan sosok pemimpin tertinggi Agama Katolik ini tertuang dalam Pidato Angelus-nya pada hari Minggu (13/10/2024).

Di pidato tersebut, Paus Fransiskus menyerukan gencatan senjata segera di semua lini di Timur Tengah dan mendorong agar Israel "menghormati" UNIFIL.

Berbicara dari jendela studi kepausan di istana apostolik, Paus Fransiskus menyampaikan pesannya tersebut kepada ribuan peziarah dan warga Roma yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus.

"Saya terus mengikuti dengan prihatin apa yang terjadi di Timur Tengah, dan saya sekali lagi meminta gencatan senjata segera di semua lini. Mari kita tempuh jalur diplomasi dan dialog untuk mencapai perdamaian." ungkap sang Paus, dikutip dari vaticannews.va, Senin (14/10/2024).

Paus kembali menegaskan bahwa ia tidak memihak siapapun dalam konflik di Palestina, dan menghormati semua negara yang terseret dalam konflik tersebut.

Karena hal itulah, ia meminta agar Israel juga turut menghormati siapapun yang mendorong perdamaian dari konflik ini termasuk para anggota UNIFIL yang mewakili PBB.

"Saya dekat dengan semua masyarakat yang terlibat, di Palestina, Israel, dan Lebanon, oleh karena itu saya meminta agar pasukan penjaga perdamaian PBB  juga dihormati," ujarnya.

Paus Fransiskus juga mengatakan bahwa dirinya selalu mendoakan kedamaian bagi seluruh masyarakat di Palestina, Israel, dan Lebanon.

"Saya berdoa untuk semua korban, untuk orang-orang yang mengungsi, untuk para sandera yang saya harap dapat dibebaskan sekarang, dan saya berharap penderitaan besar yang tidak berguna ini, yang disebabkan oleh kebencian dan dendam, dapat segera berakhir." ungkap Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus kemudian mengakhiri pernyataannya tentang Timur Tengah dengan mengatakan bahwa perang adalah hal yang sia-sia dan tak akan membawa keamanan yang permanen.

Baca juga: Apa itu UNIFIL?

 "Saudara-saudari, perang adalah ilusi, itu adalah kekalahan, tidak akan pernah membawa perdamaian, juga tidak akan pernah membawa keamanan. Ini adalah kekalahan bagi semua, terutama bagi yang merasa tak terkalahkan. Berhentilah, tolong!"

Pernyataan paus ini disampaikan setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan kontroversial terhadap Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.

Dalam sebuah pesan yang disiarkan di televisi Israel, Netanyahu justru mengancam kehadiran UNIFIL yang dinilainya berpihak kepada Hizbullah

"Saatnya Anda menarik (UNIFIL) dari basis-basis kuat Hizbullah dan dari daerah pertempuran." ancam Netanyahu kepada Sekjen PBB.

Pemimpin Israel itu menuduh Guterres dan PBB selama ini terus memberikan perlindungan kepada Hizbullah yang ia anggap sebagai teroris.

"Tuan Sekretaris Jenderal, keluarkan pasukan UNIFIL dari tempat yang berbahaya. Ini harus dilakukan sekarang, segera." tegas Netanyahu kembali mengancam Guterres.

Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon sebelumnya mengatakan pada hari Sabtu (12/10/2024) bahwa markas mereka di Naqoura kembali diserang oleh Israel.

Selain itu, seorang anggota UNIFIL juga terkena tembakan tentara Israel pada malam hari Jumat (11/10/2023) .

Kejadian ini pun menambah daftar panjang aksi militer Israel yang terus menembaki markas UNIFIL berturut-turut.

Menanggapi aksi biadab Israel ini, Prancis, Italia, dan Spanyol juga telah mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam Angkatan Pertahanan Israel karena melukai anggota UNIFIL.

Sentimen serupa juga disampaikan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden yang mengatakan bahwa ia telah meminta Israel untuk tidak menyerang staf PBB.

(Tribunnews.com/Bobby)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini