“Partai Demokrat Baru (NDP) meminta pemerintah menghentikan ekspor senjata ke Israel di masa depan untuk keadilan dan perdamaian di Timur Tengah,” ujar Joly mengutip Al Mayadeen.
Pasokan AS Jadi Harapan Israel
Imbas embargo ini stok amunisi Israel yang berasal dari sumbangan negara-negara Barat mulai mengalami penipisan.
Apabila hal tersebut terus-menerus terjadi, maka pasukan Israel yang berada di jalur Gaza bisa terancam mengalami krisis senjata dan amunisi.
Sejauh ini Israel hanya mengandalkan pasokan senjata dari Amerika, menurut data yang dihimpun Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), selama periode 2010-2022 ada 39 kontrak pengiriman senjata dari Amerika ke Israel yang nilainya mencapai 9,8 miliar dolar AS.
Tak hanya rudal, dalam kontrak kerjasama tersebut Amerika turut mengirimkan berbagai macam senjata penunjang perang.
Diantaranya bom, alat peluncur roket, kendaraan perang dan mesinnya, helikopter militer, serta pesawat tempur dan aksesorisnya.
Hubungan mesra yang terjalin antara Amerika Serikat dengan Israel bahkan membuat Washington rela mengirimkan bom presisi Spice Family Gliding Bomb Assemblies dengan nilai 320 juta dolar atau setara Rp5 triliun untuk Israel.
Baru – baru ini Amerika juga turut memesan pesawat tempur tambahan untuk memperkuat skuadron A-10, F-15 dan F-16 di pangkalan militer Israel.
Kedekatan ini yang membuat Amerika kini menjadi harapan bagi Israel di tengah maraknya embargo senjata yang dilakukan sejumlah negara sekutu.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)