Itu adalah peluncuran serangan balasan langsung dari Iran ke Israel untuk yang kedua kalinya tahun ini.
Peluncuran serangan balasan Iran yang pertama terjadi pada Sabtu (13/4/2024) malam, dengan menembakkan 200 rudal dan drone ke Israel untuk membalas serangan udara Israel di Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024.
Operasi pertama yang disebut "Janji Sejati" itu diluncurkan untuk membalas pembunuhan Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, komandan senior di Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dan beberapa anggota IRGC lainnya dalam serangan Israel di Damaskus, seperti diberitakan Al Jazeera.
Kedua serangan balasan itu berhasil menghantam sejumlah target di Israel, namun sebagian besar dicegat oleh Israel dan koalisi pertahanan yang dipimpin oleh sekutunya, AS.
Israel bersama AS dan sekutunya menuduh Iran mendanai kelompok perlawanan seperti Hizbullah, Hamas, Kataib Hizbullah, Jihad Islam Palestina (PIJ), dan kelompok lain di Suriah, Irak, dan Lebanon untuk melawan Israel dan sekutunya di kawasan itu.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.344 jiwa dan 99.013 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (15/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel