Penduduk mengatakan mereka terisolasi dari wilayah Gaza lainnya.
Mereka mengatakan bahwa pasukan Israel tidak mengizinkan siapa pun masuk atau keluar dari wilayah utara.
Tidak ada truk makanan, air, atau obat-obatan yang memasuki wilayah utara sejak 30 September, menurut PBB.
Sejauh ini, sangat sedikit warga Palestina yang mematuhi perintah evakuasi terbaru.
Sebab, banyak yang takut bahwa tidak ada lagi tempat yang aman untuk dituju dan mereka tidak akan pernah diizinkan kembali.
"Semua warga Gaza takut dengan rencana itu," kata Jomana Elkhalili, seorang pekerja bantuan Palestina berusia 26 tahun untuk Oxfam yang tinggal di Kota Gaza bersama keluarganya.
"Namun, mereka tidak akan melarikan diri. Mereka tidak akan membuat kesalahan lagi. Kami tahu tempat lain di sana tidak aman," katanya.
"Itulah sebabnya orang-orang di utara mengatakan lebih baik mati daripada pergi."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)