Satu Lagi Fitnah Israel ke Yahya Sinwar Terbantahkan, Joe Biden Telepon Netanyahu Beri Selamat
TRIBUNNEWS.COM - Satu lagi kebohongan Israel terungkap.
Kali ini terkait fitnah yang kerap mereka lontarkan terhadap Yahya Sinwar, Pemimimpin Gerakan Hamas yang mereka 'eleminasi' dalam sebuah bentrokan bersenjata di Lingkungan Tal Al-Sultan, Rafah, Gaza Selatan, Rabu (16/10/2024) fajar.
Selama ini, Israel menyebut, Yahya Sinwar selalu dikelilingi oleh sandera Israel yang berfungsi sebagai 'tameng manusia' saat bergerak di Gaza.
Baca juga: Media Israel Tunjukkan Foto Bukti Jenazah yang Meninggal Adalah Pemimpin Hamas Yahya Sinwar
Namun, sumber-sumber tingkat tinggi di Pasukan Pendudukan Israel (IDF) menyatakan kalau Yahya Sinwar dilaporkan bergerak bebas tanpa tawanan Israel pada waktu-waktu tertentu, menurut laporan dari surat kabar berbahasa Ibrani Haaretz, Jumat (18/10/2024).
Laporan sebelumnya dari Pendudukan Israel mengklaim kalau Sinwar menggunakan tawanan Israel sebagai "perisai manusia".
Fitnah ini terbantahkan sendiri oleh pengumuman Israel atas kematian Sinwar di mana Israel menyatakan pemimpin Hamas itu terbunuh dalam bentrokan senjata bersama tiga anggota lain Hamas, tanpa ada satu pun sandera Israe bersamanya.
Selain itu, laporan tersebut menyebutkan bahwa rekan Sinwar, Mohammed Deif, juga tidak terus-menerus bersembunyi di terowongan.
Juru bicara IDF Daniel Hagari mengonfirmasi operasi tersebut, dan menyatakan bahwa Sinwar tewas pada hari Rabu di wilayah Tel Sultan, Rafah.
Hagari menggambarkan Sinwar sebagai salah satu pendiri utama sayap militer Hamas dan dalang di balik serangan 7 Oktober.
Ia menegaskan, tidak ada tawanan di antara mereka yang menjadi sasaran operasi tersebut.
Kantor Netanyahu: Biden Telepon untuk Memberi Selamat
Terkait pengumuman Israel atas kematian Yahya Sinwar ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengucapkan selamat.
Ucapan selamat dari Biden ke Netanyahu dilakukan dari dalam pesawat Kepresidenenan AS, Air Force One saat bertolak menuju Berlin.
Biden menelepon Netanyahu untuk memberikan selamat atas terbunuhnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar. Presiden AS memuji IDF dan kerja luar biasa mereka,” kata pernyataan itu dilansir RNTV, Jumat (18/10/2024).
Laporan menambahkan, kedua pemimpin sepakat bahwa sekarang ada peluang untuk bergerak menuju kesepakatan pertukaran tahanan, dan bahwa mereka akan bekerja sama untuk mencapainya.
Sebelumnya, Pasukan Pendudukan Israel (IDF) mengumumkan bahwa pemimpin Hamas Yahya Sinwar terbunuh.
Pernyataan itu mengatakan bahwa setelah pengejaran selama setahun, tentara Israel dari Komando Selatan membunuh Yahya Sinwar pada hari Rabu, 16 Oktober.
Laporan itu juga mengklaim bahwa intelijen yang diberikan IDF dan Badan Keamanan Israel (ISA) menunjukkan lokasi yang diduga sebagai tempat tinggal para anggota senior Hamas.
Baca juga: Detail Terbaru Kematian Yahya Sinwar: Tentara Israel Sebenarnya Tak Tahu Ada Bos Hamas di Gedung
“Tentara Brigade ke-828 (Bislach) yang beroperasi di daerah tersebut mengidentifikasi dan melenyapkan tiga teroris,” tambahnya.
"Setelah proses identifikasi jenazah selesai, dapat dipastikan bahwa Yahya Sinwar telah terbunuh," tutup pernyataan itu.
Kepala Staf Umum Pasukan Pendudukan Israel mengatakan bahwa mereka telah “menyelesaikan masalah” dengan pemimpin Hamas Yahya Sinwar, menyusul pernyataan IOF yang mengklaim pembunuhannya.
Dalam kunjungan ke lokasi di mana Yahya Sinwar diduga terbunuh, Herzi Halevi mengatakan kepada pasukan: “Ini adalah profesionalisme dan tekad kalian”.
Biden: Hari yang Baik
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Kamis (17/10/2024) memuji Israel yang mengklaim berhasil membunuh pemimpin Hamas Yahya Sinwar.\
Pujian itu dilontarkan dengan kalimat "hari baik" bagi dunia, dan mengklaim hal itu juga menyingkirkan hambatan utama bagi gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan.
"Ini adalah hari yang baik bagi Israel, bagi Amerika Serikat, dan bagi dunia," kata Biden, yang sedang melakukan perjalanan ke Jerman dengan Air Force One saat berita itu tersiar, dalam sebuah pernyataan tertulis.
"Kini ada peluang untuk 'hari setelah' di Gaza tanpa Hamas berkuasa, dan untuk penyelesaian politik yang memberikan masa depan lebih baik bagi warga Israel dan Palestina."
Netanyahu: Perang Belum Berakhir
Adapun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Jumat (18/10/2024) mengatakan, “perang ini belum berakhir” – menyusul pernyataan Pasukan Pendudukan Israel (IDF) yang mengklaim bahwa pemimpin Hamas Yahya Sinwar telah terbunuh.
Ia mengatakan insiden ini menandai “The Day After Hamas.”
"Kejahatan telah mengalami pukulan berat, tetapi misinya belum selesai. Kami akan terus berjuang sampai mereka yang diculik kembali," kata Netanyahu dalam pernyataan video yang direkam sebelumnya yang dipublikasikan setelah pengumuman IDF.
Ia menambahkan bahwa Sinwar disingkirkan oleh “tentara heroik” IDF.
Netanyahu mengirim pesan kepada Hamas, dengan mengatakan “Siapa pun yang meletakkan senjata dan mengembalikan sandera kami, kami akan mengizinkannya pergi dan hidup.”
“Hamas tidak akan lagi memerintah Gaza…ini adalah kesempatan bagi Anda, penduduk Gaza, untuk akhirnya terbebas dari tiraninya.”
Netanyahu mengatakan kepada rakyat Timur Tengah bahwa ada “kesempatan besar untuk menghentikan poros kejahatan dan menciptakan masa depan yang berbeda.”