TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel (IDF) mengumumkan Ahsan Daksa (41), komandan Brigade 401, tewas dalam pertempuran di kamp Jabalia, Gaza utara, pada Minggu (20/10/2024).
Tiga perwira lainnya terluka parah dalam pertempuran yang sama.
"Kolonel Ahsan Daksa terbunuh ketika sebuah tank yang dia bawa menabrak alat peledak," lapor surat kabar Yedioth Ahronoth.
Media Israel mengindikasikan Ahsan Daksa terbunuh saat menerima pengarahan informasi di Jabalia, utara Gaza, yang merupakan wilayah tanggung jawabnya, dan sejumlah ajudannya juga terluka bersamanya.
"Komandan Brigade Lapis Baja 401 yang tewas adalah salah satu personel militer Israel berpangkat tertinggi yang tewas di Jalur Gaza," kata laporan itu.
Ahsan Daksa mengambil alih jabatannya pada bulan Juli lalu dan upacara pelantikan komandan brigade baru tersebut berlangsung di kota Rafah, selatan Jalur Gaza, sebagai sebuah pesan tantangan terhadap faksi-faksi Palestina dan sebuah upaya untuk menunjukkan kekuatan.
Selama pertempuran yang sedang berlangsung di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, Brigade Al-Qassam meledakkan kendaraan lapis baja Ahsan Daksa menggunakan rudal Israel yang tidak meledak dan digunakan kembali, membunuhnya dan melukai sejumlah pembantunya.
Ahsan Daksa adalah seorang perwira Israel dari sekte Druze yang berpangkat kolonel.
Ia lahir pada 1983 di pemukiman Daliat al-Carmel, terletak di tenggara kota Haifa di wilayah pendudukan Palestina.
Hasil Penyelidikan Awal
Penyelidikan awal IDF menunjukkan tank komandan Brigade 401, Kolonel Ahsan Daksa, dan tank komandan Batalyon 52 tiba di dekat titik kendali di Jabalia operasi sebelum ledakan terjadi.
Hasil penyelidikan menunjukkan kolonel dan petugas turun 20 meter sebelum alat peledak meledak dan menewaskannya.
Baca juga: Rencana Israel Serang Iran Bocor, Sebut Persiapan Rudal Balistik dan Operasi UAV Rahasia
Investigasi juga menunjukkan alat peledak yang menargetkan tank tersebut diledakkan dari jarak jauh.
“Saat mereka bergerak, sebuah alat peledak diledakkan, dan akibatnya komandan brigade tewas seketika, dan tiga perwira lainnya, termasuk wakil komandan Divisi 162 dan komandan Batalyon 52, terluka," lapor Radio tentara Israel, Minggu.
"Komandan Divisi 162 memutuskan untuk menunjuk Meir Biderman sebagai komandan Brigade 401, menggantikan kolonel yang terbunuh di Jabalia," lapor media Israel.