News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Istri Mendiang Navalny Bakal Calonkan Diri sebagai Presiden Rusia setelah Vladimir Putin Lengser

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny semasa hidup bersama istrinya Yulia Navalnaya. Yulia akan melanjutkan perjuangan mendiang suaminya. Janda Alexei Navalny, Yulia Navalnaya mengatakan kepada BBC bahwa dirinya berniat mencalonkan diri menjadi presiden Rusia

TRIBUNNEWS.COM - Istri mendiang Alexei Navalny, Yulia Navalnaya mengatakan kepada BBC bahwa dirinya berniat mencalonkan diri menjadi presiden Rusia

"Ia menatap saya langsung. Tidak ada keraguan atau keraguan," tulis Katie Razzall, jurnalis BBC dalam laporannya.

"Hal ini, seperti banyak keputusan yang dibuatnya bersama suaminya, pemimpin oposisi Alexei Navalny, tidak ambigu," imbuhnya.

Yulia Navalnaya, yang duduk untuk diwawancarai di perpustakaan hukum London, tampak dan terdengar seperti penerus Navalny, pengacara yang berubah menjadi politisi yang memimpikan Rusia yang berbeda.

Saat meluncurkan Patriot, memoar yang ditulis suaminya sebelum kematiannya, Yulia Navalnaya menyatakan kembali rencananya untuk melanjutkan perjuangannya demi demokrasi.

Jika waktunya tepat, "Saya akan berpartisipasi dalam pemilu… sebagai kandidat," ungkapnya kepada BBC.

"Lawan politik saya adalah Vladimir Putin. Dan saya akan melakukan apa saja untuk menjatuhkan rezimnya secepat mungkin".

Ia mengatakan kepada saya bahwa selama Putin berkuasa, ia tidak bisa kembali.

Namun, Yulia menantikan hari yang menurutnya pasti akan tiba, saat era Putin berakhir dan Rusia kembali terbuka.

Sama seperti suaminya, ia yakin akan ada kesempatan untuk menyelenggarakan pemilu yang bebas dan adil.

Ketika itu terjadi, ia mengatakan akan hadir.

Navalnaya tahu dia akan ditangkap jika pulang ke rumah saat Presiden Putin masih berkuasa.

Baca juga: WSJ: Putin Mungkin Tidak Perintahkan Pembunuhan Alexei Navalny pada Februari

Pemerintahan Putin menuduhnya terlibat dalam ekstremisme.

Ini bukan ancaman kosong.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini