TRIBUNNEWS.COM -- Pilot pengebom Angkatan Udara Rusia Dmitry Vladimirovich Golenkov ditemukan tewas berlumuran darah di wilayah Bryansk, Rusia.
Golenkov yang oleh militer Ukraina dianggap sebagai penjahat perang tersebut diduga tewas dibunuh dengan luka-luka di kepalanya pada Minggu (20/10/2024) di sebuah kebun apel di Bryansk.
Perwira ini menjadi buruan militer Ukraina karena menjadi salah satu pilot yang menghancurkan pusat perbelanjaan Amstor di kota Kremenchuk, wilayah Poltava, Ukraina, pada tanggal 27 Juni 2022.
Baca juga: Zelensky Getol Tuding Korut Kirim Kontingen Perang ke Ukraina, Pentagon: Belum Terkonfirmasi
Mall tersebut hancur setelah dihantam rudal Kh-22 era Soviet yang membawa lebih dari 900 kilogram bahan peledak. Rudal tersebut dijatuhkan dengan pesawat pembom Tu-22M3.
Serangan dahsyat itu menewaskan total sebanyak 22 warga sipil dan melukai 59 orang lainnya.
Diberitakan Ukrinform, Direktorat Intelijen Ukraina (HUR) mengungkapkan Dmitry Golenkov terlibat dalam mengatur serangan rudal terhadap infrastruktur sipil Ukraina tersebut.
Saat itu Golenkov menjabat sebagai Kepala Staf skuadron penerbangan di resimen penerbangan pembom berat ke-52 dari Angkatan Udara Rusia (unit militer 33310), yang bermarkas di lapangan terbang Shaykovka, rumah bagi pembom Tu-22M3.
Selain mall Amstor, Golenkov juga dituding Ukraina bertanggung jawab dalam penghancuran sebuah apartemen di Dnipro pada 14 Januari 2023 yang menyebabkan 46 warga termasuk enam anak Ukraina.
Baca juga: Perang Ukraina Hancurkan Industri Jerman, Kanselir Olaf Scholz Inginkan Perdamaian Digelar
Jenazah Golenkov ditemukan dengan beberapa luka di kepala, yang tampaknya disebabkan oleh palu.
Sebelumnya, pada 18 Oktober 2023, HUR melaporkan bahwa ledakan mobil telah menewaskan Mayor Dmitry Pervukha dari Angkatan Bersenjata Rusia di kota Luhansk, Ukraina yang diduduki sementara.
Menurut HUR, Golenkov tewas dibunuh dengan luka-luka di kepala. "Kemungkinan disebabkan oleh palu," tulis HUR.
Namun belum ada yang mengkalim sebagai pelakunya. Sementara Rusia belum memberikan tanggapan mengenai kematian sang pilot.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).