PIJ Bantah Pemimpinnya Terbunuh di Damaskus, IDF Tetapkan Tanggal Berakhirnya Agresi Darat di Lebanon
TRIBUNNEWS.COM - Gerakan perlawanan Palestina, Jihad Islam Palestina (PIJ), Selasa (22/10/2024) mengeluarkan pernyataan menyusul laporan kalau pemimpinnya, Ziyad al-Nakhalah menjadi sasaran serangan udara Israel di sebuah mobil di Damaskus.
Pernyataan itu menyusul laporan sebuah kendaraan dihantam bom di dekat sebuah lokasi berkumpulnya orang-orang untuk mengenang sosok pemimpin Hamas Yahya Sinwar di distrik Al Mazzeh di Damaskus.
Baca juga: Hizbullah Mengganas, Peledak Ditemukan di Tel Aviv, Maskapai Inggris Ogah ke Israel
Perwakilan PIJ di Suriah, Ismail al-Sindawi, membantah kalau pemimpin gerakan Ziyad al-Nakhalah, atau anggotanya, menjadi sasaran serangan itu.
Media Ibrani melaporkan kalau salah satu dari dua orang yang tewas dalam serangan itu bertanggung jawab untuk mentransfer senjata dari Iran ke Hizbullah.
Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan serangan Israel menewaskan dua warga sipil.
"Sekitar pukul 17:05 (1417 GMT), musuh Israel melancarkan serangan udara yang menargetkan sebuah mobil sipil di lingkungan perumahan Mazzeh di Damaskus, menewaskan dua warga sipil dan melukai tiga orang," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
IDF Nyatakan Agresi Militer Darat di Lebanon Segera Berakhir
Pihak Militer Israel (IDF) melalui laporan media yang terafiliasi, Radio Militer Israel, mengutip sumber IDF, menyatakan kapan agresi militer darat yang sedang berlangsung di Lebanon akan berakhir.
Sumber itu mengatakan bahwa operasi itu diperkirakan akan berakhir dalam beberapa minggu.
Sumber IDF mengatakan kalau setelah selesai, pemukim Yahudi Israel di utara akan dapat kembali ke rumah mereka.
Baku tembak terus meningkat antara militer Israel dan Hizbullah Lebanon.
Media Ibrani melaporkan sebelumnya bahwa rudal balistik telah diluncurkan dari Lebanon selatan yang menargetkan Tel Aviv, dengan sirene alarm roket gagal diaktifkan.
Pemukim di Tel Aviv melaporkan mendengar ledakan, tetapi masih belum jelas apakah ada kerusakan akibat rudal balistik.