Ahsan Daksa mengambil alih jabatannya pada bulan Juli lalu dan upacara pelantikan komandan brigade baru tersebut berlangsung di kota Rafah, selatan Jalur Gaza, sebagai sebuah pesan tantangan terhadap faksi-faksi Palestina dan sebuah upaya untuk menunjukkan kekuatan.
Selama pertempuran yang sedang berlangsung di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, Brigade Al-Qassam meledakkan kendaraan lapis baja Ahsan Daksa menggunakan rudal Israel yang tidak meledak dan digunakan kembali, membunuhnya dan melukai sejumlah pembantunya.
Ahsan Daksa adalah seorang perwira Israel dari sekte Druze yang berpangkat kolonel.
Ia lahir pada 1983 di pemukiman Daliat al-Carmel, terletak di tenggara kota Haifa di wilayah pendudukan Palestina.
Hasil Penyelidikan Awal
Penyelidikan awal IDF menunjukkan tank komandan Brigade 401, Kolonel Ahsan Daksa, dan tank komandan Batalyon 52 tiba di dekat titik kendali di Jabalia operasi sebelum ledakan terjadi.
Hasil penyelidikan menunjukkan kolonel dan petugas turun 20 meter sebelum alat peledak meledak dan menewaskannya.
Baca juga: Rencana Israel Serang Iran Bocor, Sebut Persiapan Rudal Balistik dan Operasi UAV Rahasia
Investigasi juga menunjukkan alat peledak yang menargetkan tank tersebut diledakkan dari jarak jauh.
“Saat mereka bergerak, sebuah alat peledak diledakkan, dan akibatnya komandan brigade tewas seketika, dan tiga perwira lainnya, termasuk wakil komandan Divisi 162 dan komandan Batalyon 52, terluka," lapor Radio tentara Israel, Minggu.
"Komandan Divisi 162 memutuskan untuk menunjuk Meir Biderman sebagai komandan Brigade 401, menggantikan kolonel yang terbunuh di Jabalia," lapor media Israel.
Brigade 401 Israel
Brigade 401 Israel adalah brigade lapis baja reguler yang bertugas di tentara Israel sejak pembentukannya pada tahun 1967.
Brigade ini menggunakan tank dan baju besi Israel yang paling canggih.
Tank Merkava M4 dan Merkava Park adalah salah satu kendaraan lapis baja paling menonjol yang dioperasikan oleh Brigade 401, dan merupakan tank terbaru dan tercanggih yang digunakan IDF.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.519 jiwa dan 99.637 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (20/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Wafa Palestine.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.