FBI Selidiki Kebocoran Intelijen Terkait Rencana Israel untuk Serang Iran, Apa Itu "Five Eyes"?
TRIBUNNEWS.COM- Federal Bureau of Investigation atau disingkat FBI menyelidiki kebocoran intelijen terkait rencana Israel untuk menyerang Iran.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby mengatakan pemerintahan Biden tidak yakin apakah kebocoran atau peretasan menyebabkan dokumen rahasia muncul secara daring di Telegram.
FBI telah meluncurkan penyelidikan terhadap rilis tidak sah dokumen rahasia yang menjelaskan persiapan Israel untuk kemungkinan serangan balasan terhadap Iran.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan pada hari Senin bahwa pemerintahan Biden masih belum yakin apakah informasi rahasia tersebut bocor atau diretas.
Tetapi para pejabat belum memiliki indikasi apa pun pada saat ini tentang "dokumen tambahan seperti ini yang masuk ke domain publik".
Baca juga: Israel Kelabakan setelah Dokumen Intelijen AS Terkait Serangan ke Iran Bocor
FBI mengonfirmasi penyelidikan tersebut untuk pertama kalinya pada hari Selasa dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "bekerja sama erat dengan mitra kami di Departemen Pertahanan dan Komunitas Intelijen". Mereka tidak memberikan slot komentar lebih lanjut .
Dokumen-dokumen tersebut dikaitkan dengan Badan Intelijen Geospasial Nasional dan Badan Keamanan Nasional dan mencatat bahwa Israel masih memindahkan aset militer ke suatu tempat untuk melakukan serangan militer sebagai tanggapan atas serangan rudal balistik Iran pada tanggal 1 Oktober.
Dokumen-dokumen tersebut dapat dibagikan dalam "Five Eyes", aliansi intelijen yang terdiri dari AS, Inggris Raya, Kanada, Selandia Baru, dan Australia.
Ditandai sebagai rahasia tingkat tinggi, dokumen tersebut pertama kali muncul secara daring pada hari Jumat pada aplikasi perpesanan Telegram dan dengan cepat menyebar di antara saluran Telegram yang populer di kalangan warga Iran.