Dokumen pertama berjudul “Israel: angkatan udara melanjutkan persiapan untuk menyerang Iran dan melakukan latihan pengerahan pasukan besar kedua” dan yang kedua berjudul “Israel: pasukan pertahanan melanjutkan persiapan amunisi utama dan aktivitas UAV rahasia yang hampir pasti untuk menyerang Iran”.
Kirby mengatakan pada hari Senin bahwa pemerintahan Biden tetap “sangat terganggu” oleh rilis yang tidak sah tersebut.
AS Selidiki Kebocoran Rencana Balasan Israel
Pemerintah AS sedang menyelidiki pelepasan dokumen rahasia yang tidak sah yang merinci rencana Israel untuk potensi serangan militer terhadap Iran, menurut Ketua DPR Mike Johnson.
Dokumen tersebut, yang dikaitkan dengan Badan Intelijen Geospasial Nasional (NGA) dan Badan Keamanan Nasional (NSA), diunggah di saluran Telegram bernama “Middle East Spectator” minggu lalu dan menilai pergerakan militer Israel dalam menanggapi serangan rudal Iran pada tanggal 1 Oktober.
Dokumen yang bocor, yang ditandai sebagai "Sangat Rahasia," menunjukkan bahwa Israel telah menempatkan kembali aset militernya, mungkin sebagai persiapan untuk serangan balasan terhadap Iran.
Materi-materi ini dilaporkan dibagikan dalam aliansi intelijen "Five Eyes"—yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru—yang menimbulkan kekhawatiran tentang pelanggaran intelijen yang sensitif.
Berbicara di acara State of the Union di CNN, Johnson mengonfirmasi bahwa penyelidikan atas kebocoran tersebut sedang berlangsung.
"Ada pengarahan rahasia... kami mengikutinya dengan saksama," kata Johnson, menolak memberikan perincian lebih lanjut tentang situasi tersebut.
Gedung Putih dan Departemen Kehakiman (DOJ) sama-sama menahan diri untuk tidak memberikan komentar publik.
Namun, seorang pejabat AS yang berbicara kepada Associated Press menyatakan bahwa dokumen yang bocor tersebut tampak sah.
Sampai saat ini, penyelidikan difokuskan pada bagaimana materi tersebut diperoleh, apakah melalui peretasan atau kebocoran internal oleh anggota komunitas intelijen AS.
Dokumen tersebut, yang pertama kali dibagikan di Telegram, dilaporkan menunjukkan analisis citra yang dilakukan oleh NGA, yang merekam aktivitas militer Israel.
Kebocoran tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan intelijen yang sangat sensitif dan potensi dampaknya terhadap hubungan AS-Israel.
Pentagon menyatakan bahwa mereka mengetahui laporan tersebut tetapi menolak berkomentar lebih lanjut. Pejabat Israel juga tetap bungkam mengenai insiden tersebut.
SUMBER: The Guardian, defence-blog