News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penunjukan PM Shigeru Ishiba Tak Berefek bagi Partai LDP, Koalisi Petahana Keok di Pileg Jepang

Penulis: Bobby W
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin partai LDP sekaligus PM Jepang saat ini, Shigeru Ishiba mendapati partainya jadi bulan-bulanan di Pileg kali ini. Hal ini terlihat jelas saat hasil pemilihan umum legislatif di Jepang diumumkan pada Minggu (27/10/2024)

TRIBUNNEWS.COM - Penunjukan Shigeru Ishiba sebagai pengganti Fumio Kishida di kursi Perdana Menteri (PM) Jepang sepertinya tak banyak memberikan imbas positif bagi Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa.

Bersama dengan mitra koalisinya yang lebih kecil, Komeito, LDP kehilangan kendali atas kursi Dewan Perwakilan Rakyat Jepang.

Hal ini terlihat jelas saat hasil pemilihan umum legislatif di Jepang diumumkan pada Minggu (27/10/2024).

Dikutip dari Asahi Shimbun, Blok petahana yang sebelumnya memiliki 279 kursi di DPR kini mengalami penurunan cukup signifikan menjadi 215 kursi.

Raihan tersebut juga membuat koalisi Komeito dan LDP tak dapat memenuhi ambang batas mayoritas DPR Jepang yakni 233 kursi.

Hasil pileg kali ini juga memberikan rekor buruk bagi LDP yang koalisinya selalu meraih mayoritas kursi di DPR sejak pemilihan tahun 2009.

Tingkat kepercayaan masyarakat Jepang yang terus menurun kepada LDP juga bisa dilihat dari raihan anggotanya yang terlibat skandal keuangan dalam pileg kali ini.

Dari 46 kandidat yang terlibat dalam skandal uang haram di LDP, 28 di antaranya tersingkir dari pemilihan, sedangkan 18 lainnya terpilih kembali.

Citra negatif LDP juga turut menular ke rekan koalisinya di Partai Komeito.

Pemimpin Partai Komeito, Keiichi Ishii, yang baru saja menggantikan Natsuo Yamaguchi pada 28 September lalu bahkan juga kalah di daerah pemilihannya.

Banyaknya kader LDP dan Komeito yang bertumbangan di pileg kali ini pun menimbulkan pertanyaan tentang tanggung jawab Ishiba.

Baca juga: Perubahan Besar Politik Jepang, Oposisi Bangkit Setelah Pemilu Nasional Minggu

Hal ini terjadi mengingat sosok presiden LDP tersebut lah yang meminta pemilihan cepat setelah dirinya menjabat sebagai Perdana Menteri pada 1 Oktober 2024 lalu.

Ishiba telah menyatakan bahwa tujuan pemilihannya adalah agar koalisi yang berkuasa mengambil mayoritas kursi di Dewan Perwakilan Rakyat.

Namun kenyataan di lapangan jauh berbeda dari apa yang diharapkan Ishiba.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini