News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Penampakan Terowongan Canggih Hizbullah, Panglima Israel: PBB Lihat Ini, Ada Dapur hingga Shower

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Umum Militer Israel (IDF), Herzi Halevi memeriksa sebuah ruangan dari apa yang diklaim Israel sebagai fasilitas di dalam terowongan Hizbullah di Lebanon Selatan.

Penampakan Terowongan Canggih Hizbullah, Panglima Israel: Hei PBB, Lihat Ini, Ada Dapur hingga Shower

TRIBUNNNEWS.COM - Pasukan Pendudukan Israel merilis sebuah video yang mereka klaim sebagai penampakan jaringan terowongan kelompok perlawanan Hizbullah Lebanon, Selasa (29/10/2024).

Dalam video tersebut, Kepala Staf Umum Militer Israel (IDF), Letnan Jenderal Herzi Halevi langsung hadir memandu dan menjelaskan apa yang ada di dalam terowongan berfasilitas lengkap tersebut.

Baca juga: Pasukan Israel Mundur dari Kota-Kota di Lebanon Selatan, Agresi Darat IDF Selesai, Hizbullah Menang?

Video IDF tersebut mengklaim kalau terowongan Hizbullah itu berada di wilayah  Lebanon selatan.

Herzi Halevi mengatakan, terowongan dilengkapi dengan fasilitas yang baik.

Halevi menjelaskan, lengkapnya fasilitas ini menunjukkan kalau kelompok yang didukung Iran ini memang bersiap-siap untuk perang besar-besaran melawan negara Yahudi tersebut.

Ini adalah video kedua dari operasi bawah tanah Hizbullah yang dibagikan oleh militer Israel.

Baca juga: Proksi Iran Mengganas, 30 Operasi Hizbullah Hantam Israel, Pangkalan AS di Ladang Al-Omar Kena Drone

Awal bulan ini, tentara Israel juga merilis rekaman untuk menunjukkan serangan di sebuah kompleks bawah tanah Hizbullah di Lebanon selatan.

Herzi Halevi mengatakan kalau video itu adalah bukti dari apa yang telah mereka klaim selama bertahun-tahun, bahwa Hizbullah sedang mempersiapkan perang dengan Israel.

“Kepada negara-negara yang meragukannya, kepada PBB, kepada Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNFIL) yang ditempatkan di sini. Kami 'menangkap' ini tepat waktu, sebelum terlambat," kata kepala IDF, menambahkan kalau ini adalah terakhir kalinya infrastruktur ini dapat disaksikan karena akan dihancurkan.

Herzi Halevi menyebut, terowongan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas.

Hal terpenting, klaim Halevi, terowongan ini adalah akses menuju wilayah pendudukan Israel.

“Kami berada tidak jauh dari perbatasan. Ada sistem terowongan yang sangat berkembang di sini yang mencakup kamar mandi, showe, dapur, dan banyak fasilitas penyimpanan senjata. Ada sebuah ruangan di sana yang dapat menampung seluruh perusahaan militer. Adalah mungkin untuk tinggal di sini, tinggal di sini, dan memperlengkapi diri sendiri di sini dan menuju ke timur untuk invasi Israel,” tambahnya.

Ini terjadi ketika militer Israel terus menargetkan Lebanon dengan bombardemen yang mereka klaim guna memukul mundur Hizbullah dari garis perbatasan.

Tyre, Cagar UNESCO di Lebanon dibombardir Israel (BBC International)

Serangan Israel di Lebanon meningkat pada Senin, dengan pejabat kesehatan Lebanon melaporkan bahwa serangan itu telah menyebabkan setidaknya 2.710 orang tewas dan 12.592 terluka dalam setahun terakhir.

Konflik di Gaza telah memicu ketegangan regional yang lebih luas, menimbulkan kekhawatiran atas stabilitas minyak global ketika Israel melakukan serangan udara di Lebanon dan mengerahkan pasukan ke selatan dalam dalil melemahkan Hizbullah, sekutu Hamas.

Eskalasi ini juga menyebabkan bentrokan langsung antara musuh lama, Israel dan Iran. 

Selama akhir pekan, serangan udara Israel menargetkan lokasi produksi rudal Iran setelah serangan rudal 1 Oktober terhadap Israel yang dikaitkan dengan Teheran.

Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri Iran memperingatkan bahwa mereka akan “menggunakan semua alat yang tersedia” untuk melawan tindakan Israel lebih lanjut.

Serangan Hizbullah Bakal Lebih Besar dari Operasi 7 Oktober Hamas

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuduh Hizbullah sedang menyiapkan serangan besar terhadap Israel.

Ia mengklaim serangan itu kemungkinan lebih besar dari Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023.

"Hizbullah berencana menyerang Israel dengan jip, sepeda motor, roket, dan dengan rudal melalui terowongan bawah tanah," kata Netanyahu dalam wawancara dengan surat kabar Prancis CNews dan Europe 1, Rabu (23/10/2024).

Menurut Netanyahu, jika rencana ini gagal dicegah maka dampaknya akan lebih besar daripada apa yang ditimbulkan oleh gerakan Hamas terhadap Israel.

“Ini akan menjadi serangan yang lebih besar daripada serangan tanggal 7 Oktober," klaimnya.

Perdana Menteri Israel itu juga mengklaim tentara Israel berhasil menemukan terowongan Hizbullah untuk persiapan serangan itu.

“Seratus hingga dua ratus meter dari perbatasan, kami menemukan terowongan yang sedang dipersiapkan untuk menyerang Israel," klaimnya.

Netanyahu Klaim Israel Temukan Senjata Rusia

Sebelumnya, Netanyahu mengatakan kepada surat kabar Prancis Le Figaro pada awal bulan ini bahwa tentara Israel menemukan peralatan militer canggih Rusia di gudang senjata Hizbullah.

Hizbullah belum menanggapi berita tersebut terkait klaim Netanyahu.

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.

Baca juga: Netanyahu: Israel Temukan Senjata Modern Rusia di Markas Hizbullah Lebanon

Hizbullah bersumpah akan berhenti menyerang Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Selain Jalur Gaza, Israel memperluas serangannya ke Lebanon selatan sejak Senin (23/9/2024), dengan dalih menargetkan Hizbullah.

Jumlah korban tewas di Lebanon sejak 8 Oktober 2023, meningkat menjadi 2.574 dan korban luka lebih dari 12.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, Rabu (23/10/2024).

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza.

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.847 jiwa dan 100.544 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (24/10/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

 

(oln/*indtdy/*)

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini