Surat Rahasia yang Ditulis Tangan Yahya Sinwar Dipublikasikan, Apa Isinya?
TRIBUNNEWS.COM - Tiga surat tulisan tangan dari mendiang pemimpin Hamas Yahya Sinwar telah diterbitkan oleh kantor berita Palestina Al-Quds.
Dilansir RNTV, Rabu (30/10/2024), surat Sinwar yang ditujukan kepada para pejuang kelompok Hamas itu, merinci instruksi mengenai penanganan tawanan Israel yang ditahan di Jalur Gaza.
Baca juga: Video Detik-Detik Kematian Yahya Sinwar Adalah Blunder Israel, Beginilah Cara Seorang Pahlawan Gugur
Dalam dokumen pertama –yang belum diverifikasi–, Yahya Sinwar meminta para pejuang Hamas untuk memprioritaskan keselamatan tawanan Israel.
Perintah dan seruan itu dilakukan dengan mengutip ayat-ayat Al-Quran dan sabda Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.
Yahya Sinwar menekankan kalau dengan pengamanan tawanan Israel akan menjamin keselamatan tawanan Palestina yang ingin dibebaskan Hamas melalui kesepakatan pertukaran tawanan – Yahya Sinwar menyebut mereka sebagai “alat tawar-menawar”.
"Hadiah atas pembebasan tawanan kami diberikan kepada Mujahidin," kata Yahya Sinwar dalam laporan surat tersebut – menurut surat kabar Al-Quds.
Surat kedua memberikan statistik mengenai jumlah tawanan Israel, merinci usia mereka dan apakah mereka personel militer, warga sipil, atau anak di bawah umur.
Dokumen ketiga berisi daftar sandera dan tawanan perempuan, yang sebagian besar adalah perempuan tua, disertai rincian usia, pekerjaan, dan kewarganegaraan (jika berkewarganegaraan ganda).
Nasib Jenazah Yahya Sinwar, Israel Takut Makam Pemimpin Hamas Bakal Jadi Lokasi Sakral
Sebuah laporan melansir ulasan seputar nasib jenazah martir Yahya Sinwar, kepala biro politik Hamas yang gugur dalam baku tembak dengan pasukan Israel beberapa pekan lalu.
Laporan itu menyebut kalau jenazah Yahya Sinwar kini dikelilingi 'ambiguitas dan ketidakpastian' soal kepastian pemakamannya.
Para ahli mengatakan kalau Israel kemungkinan akan berusaha menghindari menyerahkan jenazah Yahya Sinwar ke pihak Palestina karena khawatir kalau makam Sinwar nantinya akan berubah menjadi tempat sakral.
Baca juga: Hizbullah Mengganas, Peledak Ditemukan di Tel Aviv, Maskapai Inggris Ogah ke Israel
Sakral yang dimaksud adalah dalam konteks perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan Israel.
Chen Kugel, direktur Institut Kedokteran Forensik Nasional di entitas negara pendudukan tersebut, mengatakan kalau dia mengawasi otopsi jenazah Sinwar.
Dalam sebuah wawancara dengan New York Times yang diterbitkan Jumat lalu Kugel mengatakan jenazah tersebut telah diserahkan kepada tentara Israel.
Namun, dia mengaku, tidak diketahui di mana jenazah pemimpin gerakan pembebasan Palestina itu disimpan.
Menurut laporan New York Times, Israel sering menahan jenazah warga Palestina, berharap dapat menggunakannya dalam pertukaran sandera di masa depan dengan gerakan Hamas.
Surat kabar tersebut, mengutip para ahli, mengindikasikan kalau para pejabat Israel kemungkinan besar tidak akan mengambil pilihan ini.
Hal itu lantaran kekhawatiran kalau makam Yahya Sinwar nantinya bisa dijadikan lokasi sakral penuh penghormatan oleh warga Palestina sehingga semangat perlawanan mereka akan terus muncul dan tumbuh.
Adapun Tentara Israel tidak mengomentari permintaan komentar dari surat kabar tersebut.
Mirip Kasus Osama Bin Laden
Dalam konteks terkait, John B Alterman, direktur Program Timur Tengah di Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington, mengatakan kepada New York Times kalau diperkirakan Israel akan memakamkan jenazah Yahya Sinwar secara rahasia, baik soal waktu dan lokasinya.
“Yang saya bayangkan adalah akan ada pemakaman rahasia di lokasi yang dirahasiakan,” katanya.
Dia mencontohkan kasus pemakaman Osama bin Laden yang disebut-sebut Amerika Serikat (AS) sebagai dalang serangan 11 September 2001.
Osama terbunuh pada tahun 2011 di tangan pasukan Amerika.
"Bin Laden dimakamkan di laut. Hal ini mungkin dilakukan untuk menghindari kemungkinan adanya (makam menjadi) tempat sakral," menurut surat kabar tersebut.
Alterman berpendapat kalau situs pemakaman Sinwar kemungkinan besar berada di Israel.
Yahya Al-Sinwar menjadi martir oleh anggota pasukan Israel di lingkungan Tal Al-Sultan di Rafah, selatan Jalur Gaza, dalam pertempuran yang ia lakukan hingga nafas terakhirnya, seperti yang ditunjukkan oleh kamera pendudukan Zionis.
Baca juga: Video Detik-Detik Kematian Yahya Sinwar Adalah Blunder Israel, Beginilah Cara Seorang Pahlawan Gugur
(oln/RNTV/khbrn/*)