Militer Israel juga telah berjuang dengan pemetaan posisi Hizbullah dan menetralisir drone kecil yang sulit dipahami.
Diketahui Hizbullah baru-baru ini mengumumkan, mereka telah menghancurkan banyak kendaraan Israel sejak invasi darat dimulai.
Termasuk 42 tank Merkava, empat buldoser, dari Hummers, kendaraan lapis baja, dan sebuah kapal induk.
Pernyataan itu menambahkan, lebih dari 95 tentara Israel telah tewas dan 900 terluka, dengan tiga drone Hermes-450 dan dua drone Hermes-900 juga jatuh.
Kolonel Jack Neriya, mantan penasihat Perdana Menteri pendudukan Israel Yitzhak Rabin, mengomentari taktik Hizbullah.
Menurutnya, Hizbullah sengaja mengizinkan pasukan pendudukan Israel untuk maju sebelum menjebak mereka dalam penyergapan, menciptakan tantangan signifikan bahkan untuk unit elit seperti Golani.
Neriya memperingatkan, pendekatan ini dapat menyebabkan jatuhnya korban dari pihak Israel yang lebih tinggi, dibandingkan dalam perang apapun sejak akhir 1940an.
Pasukan Israel Mundur dari Desa Khiam
Sementara itu, pasukan infanteri Israel yang menyerang lingkungan timur desa perbatasan Lebanon selatan Khiam selama dua hari terakhir terpaksa mundur.
Mereka mundur di tengah kegagalannya untuk menyerang kota itu.
Penarikan dimulai lewat tengah malam pada Kamis (31/10/2024).
Saat pasukan zionis mundur mereka menutupi jejak mereka dengan sekitar 40 proyektil fosfor putih dan peluru artileri, di samping serangkaian serangan udara, dilansir Al Mayadeen.
Penembakan artileri Israel sangat terfokus pada wilayah paling utara bekas kamp penahanan Khiam dan sekitar kotamadya timur, poros keterlibatan langsung dan konfrontasi darat, menggunakan senjata yang sesuai, selama sekitar 15 jam berturut-turut.
Pada Jumat (1/11/2024), Perlawanan Islam Hizbullah mengumumkan, para pejuangnya membombardir pertemuan pasukan Israel di Khiam paling selatan dengan rentetan roket canggih.
Dalam serangkaian pukulan terhadap pasukan pendudukan Israel, kepala Komando Utara IOF, Mayor Jenderal Ori Gordin, menderita luka-luka ketika kendaraannya terbalik selama tur di sepanjang perbatasan selatan Lebanon.
Ini terjadi ketika Perlawanan Lebanon dengan gagah berani menghadapi tentara pendudukan dan upaya mereka untuk menyerang Lebanon Selatan.
Hizbullah menggagalkan upaya Israel dan menimbulkan kerusakan besar pada unit Israel, termasuk penghancuran kapal induk pasukan mereka, tank Merckava, dan buldoser.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)