Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEW.COM, WASHINGTON – Pemilihan Presiden (Pilpres) AS tak hanya menjadi fokus masyarakat Amerika Serikat namun juga menjadi sorotan utama masyarakat global.
Banyak diantara masyarakat dunia yang berpikir bahwasannya jabatan Presiden AS yang sedang diperebutkan Donald Trump dan Kamala Harris adalah salah satu posisi paling berkuasa di bumi, yang menghasilkan pendapatan jutaan dolar AS.
Namun hal tersebut tidaklah benar, mengutip dari BBC International Presiden AS merupakan bagian dari pemerintah federal, namun mengemban tugas dan tanggung jawab yang jauh lebih besar. Karena presiden AS merupakan pegawai negeri oleh karenanya pemegang jabatan ini wajib membayarkan pajak kepada negara.
Baca juga: 10 Alasan Kamala Harris dan Donald Trump Percaya Diri Raih Kemenangan di Pilpres AS 2024
Adapun Presiden AS saat ini, Joe Biden diketahui hanya digaji sebesar 400.000 dolar AS atau setara Rp 6,3 miliar (Kurs Rp15.761). Jumlah ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan putusan sebelum Kongres AS pada tahun 2001.
Dimana per tahun 2021 gaji presiden hanya berkisar 200.000 dolar AS per bulan atau setara dengan Rp3,15 miliar, sementara pada tahun 1789, ketika George Washington menjadi Presiden pertama negara tersebut, ia hanya menerima gaji 25.000 dolar AS atau setara dengan Rp393,75 juta
Selain gaji pokok, presiden juga menerima tunjangan tahunan sebesar 50.000 dolar AS setara Rp 788 juta yang dapat digunakan untuk menutupi berbagai pengeluaran yang berhubungan dengan tugas resmi. Namun jika tidak digunakan, sisa tunjangan ini akan dikembalikan ke kas negara.
Gaji Presiden AS Dari Tahun Ke Tahun
Tahun 1789: 25.000 dolar AS per bulan
Tahun 1873: 50.000 dolar AS per bulan
Tahun 1909: 75.000 dolar AS per bulan
Tahun 1949: 100.000 dolar AS per bulan
Tahun 1969: 200.000 dolar AS per bulan
Tahun 2001: 400.000 dolar AS per bulan