TRIBUNNEWS.COM - Rentetan roket besar yang ditembakkan dari Lebanon menghantam wilayah Galilea barat di Israel utara, menurut laporan media Ibrani.
Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa sirene serangan udara berbunyi di sekitar 40 kota di Galilea barat.
Masyarakat yang terkena dampak termasuk pemukiman Kiryat Shmona dan sekitarnya, serta kota Nahariya dan kota-kota sekitarnya, menurut militer Israel, dikutip dari Al Jazeera.
Terjemahan: Dari langit Nahariya, wilayah utara Palestina yang diduduki, setelah roket diluncurkan dari Lebanon beberapa waktu lalu.
Akun quds di X, dulu namanya Twitter membagikan video berdurasi 1:09 menit terkait agresi ini.
Langit tampak berwarna biru cerah ketika roket terlihat melesat membelahnya.
Terdengar suara sirene peringatan mengaung dengan keras sebelum dentuman.
Perang Israel-Hamas
Berikut ini perkembangan terkini perang Israel-Hamas di Gaza.
Baca juga: 5 Tentara Malaysia jadi Korban Serangan Israel di Lebanon, UNIFIL Desak Hentikan Kekerasan
1. Dikutip dari Al Jazeera, serangan Israel terhadap Gaza terus berlanjut.
Lingkungan Daraj di Kota Gaza juga jadi sasaran.
Ada sedikitnya sembilan orang tewas setelah jet tempur mengebom sebuah rumah di lingkungan tersebut.
2. Dalam perkembangan lain, polisi Israel mengatakan mereka menembak pengemudi kendaraan yang mereka tuduh mencoba melakukan serangan serudukan di kamp pengungsi Shu'fat, sebelah utara Yerusalem Timur yang diduduki.
3. Berikutnya, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan 10 warga Israel terluka setelah konfrontasi kekerasan meletus antara penggemar sepak bola di Amsterdam.
4. Kericuhan terjadi ketika pendukung Maccabi Tel Aviv difilmkan sedang menurunkan bendera Palestina di ibu kota Belanda.
5. Selanjutnya, militer Israel mengatakan akan mengambil tindakan terhadap seorang tentara yang terekam menembakkan peluncur granat otomatis di Gaza untuk merayakan kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS.
6. Terakhir, Prancis menuduh Israel merusak hubungan bilateral setelah pasukan Israel memasuki tempat suci di bawah pemerintahan Prancis di Yerusalem Timur yang diduduki dan sempat menahan dua pejabat Prancis dengan status diplomatik.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)