TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu mengirimkan dua pesawat komersil, guna mempercepat proses evakuasi warga negaranya yang luka-luka akibat bentrokan antara suporter sepak bola di Amsterdam, Belanda.
Pesawat tersebut nantinya akan membawa pulang pendukung tim sepak bola Israel yang diserang oleh massa.
Tidak disebutkan secara rinci jumlah warga Israel yang mengalami luka-luka dalam bentrokan tersebut.
Namun, PM Netanyahu menyebut serangan itu sebagai insiden mengerikan dan mengecam pemerintah Belanda dan pasukan keamanan agar mengambil tindakan tegas dan cepat terhadap para perusuh.
"Gambar-gambar mengerikan tentang serangan terhadap warga negara kami di Amsterdam tidak akan diabaikan," lanjut Kantor Perdana Menteri, mengutip dari Deutsche Welle.
"Perdana Menteri Netanyahu memandang insiden mengerikan itu dengan sangat serius dan menuntut agar pemerintah Belanda dan pasukan keamanan mengambil tindakan tegas dan cepat terhadap para perusuh, dan menjamin keselamatan warga negara kami," imbuhnya.
Kronologi Konflik
Penyerangan terjadi pada Kamis (7/11/2024) malam saat pendukung tim sepak bola Maccabi Tel Aviv meninggalkan stadion pasca pertandingan melawan klub Belanda, Ajax, dalam Liga Eropa.
Media Pendudukan Israel melaporkan penggemar Maccabi Tel Aviv dengan sengaja menurunkan dan merobek bendera Palestina dari sebuah bangunan.
Tindakan tersebut sontak memancing kemarahan warga Amsterdam terutama mereka yang keturunan Arab.
Mereka menilai aksi warga Israel merobek bendera Palestina sebagai tindakan yang kurang ajar.
Baca juga: Suporter Israel Babak Belur Dihajar Fan Ajax Usai Bertingkah Kurang Ajar di Amsterdam, Ini Pemicunya
Tak lama setelah insiden tersebut, bentrokan mulai terjadi antara pendukung Israel dan kelompok yang memprotes aksi tersebut.
Dari cuplikan video yang telah beredar memperlihatkan seorang warga Israel dipukuli dan dipojokkan oleh sekelompok pemuda berpakaian hitam.
Video lain yang beredar menunjukkan korban mengalami luka-luka akibat aksi saling serang.
Para saksi menyebutkan bahwa beberapa orang terpaksa melarikan diri, bahkan ada yang melompat ke kanal untuk menghindari kekerasan.
Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan setidaknya tiga warga Israel dilaporkan hilang sementara 10 lainnya terluka parah akibat bentrokan tersebut.
Situasi Terkini
Pasca bentrok terjadi, setidaknya ada 62 orang yang telah ditangkap oleh polisi Amsterdam.
Penyelidikan terkait laporan situasi penyanderaan juga tengah berlangsung meskipun belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang.
Sementara itu, mengantisipasi terjadinya serangan serupa pemerintah Amsterdam telah mengerahkan para aparat, terutama di area-area yang dekat dengan lokasi pertandingan dan tempat berkumpulnya massa.
"Sejumlah besar kendaraan unit mobile dikerahkan di lokasi dan pengerahan tambahan juga dikerahkan," sebut laporan AT5.
Lebih lanjut, Kementerian Keamanan Nasional Israel turut mengimbau warga negaranya yang ada di Amsterdam untuk tetap tinggal di dalam kamar hotel mereka usai bentrokan itu terjadi.
"Para penggemar yang pergi menonton pertandingan sepak bola, menghadapi anti-Semitisme dan diserang dengan kekejaman yang tidak terbayangkan hanya karena mereka Yahudi dan warga Israel," ucap Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, di media sosial X.
PM Belanda Mengecam
Merespon kerusuhan tersebut, Perdana Menteri Belanda Dick Schoof mengutuk insiden tersebut.
“Serangan anti semit terhadap warga Israel sama sekali tidak dapat diterima,” ujarnya di X
Pemimpin Belanda itu mengatakan bahwa ia berkomunikasi erat dengan Netanyahu dan bahwa ia menekankan bahwa mereka yang bertanggung jawab akan "dilacak dan diadili."
Kutukan Serupa juga dilayangkan oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
"Saya mengutuk keras tindakan yang tidak dapat diterima ini. Antisemitisme sama sekali tidak memiliki tempat di Eropa. Dan kami bertekad untuk melawan segala bentuk kebencian," kata von der Leyen di X.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock juga mengecam adegan kekerasan tersebut.
"Gambar-gambar dari Amsterdam itu mengerikan dan sangat memalukan bagi kami di Eropa. Pecahnya kekerasan terhadap orang Yahudi telah melewati batas. Tidak ada pembenaran untuk ini. Orang Yahudi harus aman di Eropa," kata Baerbock di X.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)