"Skenario terburuknya adalah jika orang-orang melintasi perbatasan dalam jumlah besar di seluruh wilayah. Misalnya, jika ada 100 orang yang masuk per hari melintasi perbatasan, maka itu akan sangat sulit karena petugas kami harus menutupi jarak yang sangat jauh untuk menangkap semua orang," tambahnya.
Wakil Perdana Menteri Kanada, Chrystia Freeland juga sudah melakukan sejumlah manuver untuk mengantisipasi lonjakan pengungsi pasca Donald Trump kembali menjadi Presiden AS.
Pada Jumat (8/11/2024), Chrystia juga telah bertemu dengan jajaran menteri terkait untuk menangani masalah-masalah rumit yang mungkin muncul antara Kanada dan pemerintahan Trump yang akan datang.
Chrystia mengaku bahwa Pemerintah Kanada siap menghadapi kemungkinan lonjakan kedatangan migran.
“Kami memiliki rencana,” katanya setelah pertemuan tersebut, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Chrystia juga meyakinkan Warga Kanada agar tidak khawatir dengan risiko peningkatan imigran ilegal yang bakal masuk ke negaranya nanti.
“Warga Kanada perlu tahu... perbatasan kami aman dan terkendali, dan kami akan terus mengendalikannya.” pungkas Chrystia.
Pencarian Google tentang Imigrasi ke Kanada Meningkat Tajam
Seiring dengan kemenangan Donald Trump pada Pilpres AS 2024, angka pencarian di Google terkait cara cara pindah ke Kanada dari AS pun meningkat tajam.
Setidaknya angka pencarian terhadap pertanyaan tersebut naik hingga sepuluh kali lipat setelah pemilu, dengan banyak pertanyaan tentang imigrasi dan layanan relokasi.
Peningkatan pencarian tentang "cara pindah ke Kanada" di Google tercatat melonjak drastis sebanyak 1.270 persen dalam kurun waktu 24 jam setelah pemungutan suara di Pantai Timur AS ditutup pada Selasa (5/11/2024).
Menurut Google, pencarian terkait cara pindah ke Selandia Baru juga meningkat hampir 2.000 persen.
Sementara itu, pencarian tentang cara pindah ke Australia melonjak sebesar 820 persen.
Dikutip dari Reuters, pada malam Rabu di Pantai Timur AS, pencarian Google tentang emigrasi untuk ketiga negara tersebut mencapai angka tertinggi yang pernah tercatat.
Google tidak memberikan angka pasti, namun data dari situs web Imigrasi Selandia Baru menunjukkan bahwa pada 7 November, sekitar 25.000 pengguna baru dari AS mengakses situs tersebut.