Bahaya Besar Bagi Israel, Iran Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Tipe Super Berat, Hulu Ledak 1,5 Ton
TRIBUNNEWS.COM - Menurut laporan dan video viral di media sosial, Iran dilaporkan telah menguji rudal balistik antarbenua (ICBM) di pusat pengujian rudal dan antariksanya di Shahroud, Iran utara pada Sabtu, 9 November lalu, kata para analis.
Video tersebut memperlihatkan kemungkinan peluncuran rudal pada malam hari dari Shahroud.
Menariknya, Shahroud adalah lokasi yang sama yang menjadi sasaran serangan udara Israel pada 26 Oktober lalu.
Peluncuran rudal ICBM ini tampaknya menjadi pesan kepada Israel bahwa serangan udaranya terhadap pusat pengujian dan antariksa Shahroud hanya berdampak kecil atau tidak sama sekali.
Baca juga: Angkatan Udara Israel Kaget, Sistem Pertahanan Udara Iran Ternyata Mampu Kunci Jet Tempur F-35
"Iran tampaknya telah membalas serangan Israel di lokasi itu dengan uji coba ICBM ini," kata laporan DSA. dikutip Kamis (14/11/2024).
Uji coba rudal ini dipandang sebagai peringatan bagi Israel dan Amerika Serikat (AS) kalau Iran sepenuhnya siap untuk melancarkan serangan balasan yang diberi nama “Operasi True Promise-3”.
Baca juga: Operation True Promise III, Iran Balas Israel Akhir Pekan Ini? AS Kehabisan Rudal Pertahanan Udara
Sementara itu, penduduk setempat di dekat Shahroud melaporkan melihat sebuah rudal besar, dengan cahaya dari pendorong roketnya terlihat dari beberapa kilometer jauhnya, lapor DSA.
Para analis meyakini rudal tersebut adalah jenis "super berat", yang kemungkinan membawa muatan besar, mirip dengan rudal balistik Khorramshahr-4 yang canggih.
"Rudal balistik Khorramshahr-4 adalah senjata paling modern dan canggih di gudang senjata Iran," demikian laporan DSA.
Bawa Hulu Ledak 1,5 Ton
Berbicara tentang Khorramshahr-4, rudal ini diluncurkan tahun lalu, dilaporkan memiliki jangkauan efektif 2.000 km, dan membawa hulu ledak 1,5 ton.
Namun, pejabat Iran telah mengisyaratkan kalau jangkauan sebenarnya mungkin antara 4.000 km dan 5.000 km, meskipun publik mengklaim batasnya adalah 2.000 km.
Seorang pejabat senior Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan kalau setiap rudal Khorramshahr-4 dilengkapi dengan amunisi tandan.
Munisi tandan ini memungkinkan penargetan beberapa lokasi secara bersamaan dengan masing-masing rudal yang mampu membawa hingga 80 submunisi.
Rudal ini juga terkenal karena akurasinya dan menggunakan propelan hipergolik.
Mampu mencapai kecepatan Mach 16 atau 19.756 km/jam di luar atmosfer dan Mach 8 atau 9.878 km/jam di dalam atmosfer, rudal balistik ini berakselerasi ke fase terakhirnya sebelum menyerang sasarannya.
Dilaporkan bahwa negara Persia tersebut memiliki persediaan besar berbagai rudal balistik dan jelajah yang dikatakan berjumlah ribuan dengan jangkauan yang bervariasi.
Kantor berita Iran ISNA menerbitkan grafik pada bulan April tahun ini, yang memperlihatkan sembilan rudal Iran, yang menurut mereka dapat mencapai Israel.
Rudal-rudal tersebut termasuk Sejjil, yang dapat terbang dengan kecepatan lebih dari 17.000 km/jam (10.500 mph) dan memiliki jangkauan 2.500 km (1.550 mil).
Demikian pula, “Kheiber” memiliki jangkauan 2.000 km (1.240 mil), sementara rudal Haj Qasem memiliki jangkauan 1.400 km (870 mil).
Rudal balistik Iran meliputi:
Shahab-1, yang memiliki jangkauan 300 km (190 mil)
Zolfaghar memiliki jangkauan 700 km (435 mil)
Shahab-3 memiliki jangkauan 800–1000 km (500 hingga 620 mil)
Emad 1, yang sedang dibangun Iran, memiliki jangkauan 2.000 km (1.240 mil).
Iran Desak PBB Keluarkan Israel dari Keanggotaan
Kementerian luar negeri Iran meminta agar Israel dikeluarkan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) beberapa warga sipil Suriah tewas akibat serangan udara IDF di ibu kotanya, Damaskus, pada Minggu (10/11/2024).
"Musuh Israel melancarkan aksi agresi udara dari arah wilayah pendudukan Golan Suriah," lapor kantor berita SANA, Senin (11/11/2024).
Serangan tersebut menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal di Sayyidah Zaynab, menewaskan beberapa warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, juru bicara kementerian luar negeri Iran, Esmaeil Baghaei, mengutuk keras serangan agresif pada hari Minggu oleh rezim Zionis Israel.
Esmaeil Baghaei juga menuduh badan-badan internasional menutup mata terhadap serangan Israel selain di Jalur Gaza dan Lebanon.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) biasanya tidak membenarkan atau membantah serangan semacam itu.
Esmaeil Baghaei juga mendesak masyarakat internasional untuk mengambil tindakan praktis dan efektif terhadap rezim Zionis, termasuk memberlakukan embargo senjata.
Ia meminta PBB mengeluarkan Israel dari badan internasional tersebut dan mengadili serta menghukum para pemimpinnya.
"Israel secara rutin menargetkan wilayah Suriah, Lebanon, dan Palestina tanpa hukuman karena wilayah tersebut menikmati dukungan tanpa syarat dari AS dan beberapa negara Eropa," katanya.
"Negara-negara tersebut sebagai kaki tangan dalam genosida dan kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel di Gaza dan di tempat lain di kawasan tersebut," lanjutnya, seperti diberitakan IRNA.
Awal bulan ini, Malaysia menyiapkan rancangan resolusi untuk Majelis Umum PBB, yang menyerukan penghapusan Israel dari organisasi internasional atas tindakannya di Palestina.
Baca juga: Donald Trump Tunjuk Marco Rubio Jadi Menlu AS: Dikenal Keras ke China dan Iran, Bagaimana Elon Musk?
Di tengah operasi militer yang sedang berlangsung terhadap militan Hamas di Jalur Gaza dan meningkatnya ketegangan dengan Iran, hubungan Israel dengan PBB menjadi semakin tegang.
Pada awal Oktober, Israel menyatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagai persona non grata, menuduhnya gagal mengutuk dengan tegas serangan balasan Iran sebelumnya terhadap Israel.
Setelah serangan Iran, Antonio Guterres mengatakan dalam sebuah posting di X bahwa ia mengutuk meluasnya konflik Timur Tengah secara keseluruhan.
Lebih dari 100 negara anggota PBB telah menandatangani surat yang mengecam keputusan Israel terkait Antonio Guterres.
Dokumen tersebut menegaskan tindakan tersebut merusak kemampuan PBB untuk melaksanakan mandatnya, yang mencakup mediasi konflik dan pemberian dukungan kemanusiaan.
(oln/dsa/ind/*)