Pada 25 dan 26 Oktober 2024 lalu, Israel meluncurkan serangan udara yang menargetkan situs-situs militer utama di Iran.
Serangan ini sebagai balasan atas peluncuran lebih dari 200 rudal balistik Teheran yang diarahkan ke negara Yahudi tersebut.
Namun, analis internasional melaporkan, seperti dilansir DSA, dampak serangan udara Israel ke Iran sangat terbatas.
Serangan Israel itu hanya menimbulkan kerusakan kecil yang terjadi di lokasi militer Iran yang ditargetkan dari serangan rudal balistik yang diluncurkan dari udara.
Padahal, Israel melibatkan sekitar 100 jet tempur canggih dalam serangan itu.
4. IDF Makin Lemah usai Digempur Hizbullah di Wilayah Utara, Ekonomi Israel juga Makin Merosot
Koresponden urusan militer untuk Israel Hayom menyebut bahwa pasukan Israel (IDF) belum mengalahkan Hizbullah.
Pihaknya juga menekankan bahwa kini situasinya IDF masih jauh dari kata 'selesai'.
Ia mencatat sentimen tersebut tidak hanya dibicarakan oleh para pemukim Israel di utara dan tentara zionis yang bertempur di Lebanon selatan.
Namun juga oleh penduduk Tel Aviv, mengutip Channel 12.
"Tidak diragukan lagi bahwa pencapaian Israel semakin berkurang seiring berjalannya waktu, sementara pencapaian Hizbullah semakin meningkat," bunyi laporan di Channel 12.
Baca juga: Hizbullah Serang Markas Besar Tentara Israel Dua Kali dalam Sehari, Iron Dome Benar-benar Loyo
Senada dengan itu, penasihat strategis Barak Sari mengatakan bahwa Hizbullah tengah bergerak menuju perang gesekan yang berkepanjangan.
"Israel kurang siap menghadapi konflik jenis ini, karena negara itu berupaya untuk kembali ke keadaan normal dan memulihkan ekonomi serta masyarakatnya."
(Tribunnews.com)