Dikutip dari TASS, Turan menilai, izin dari Biden ini bakal berlaku sebentar saja mengingat prioritas Trump dalam kampanyenya adalah menghentikan semua bantuan perang untuk negara sekutunya.
Turan menilai, Trump kemungkinan akan mendorong Ukraina untuk menyelesaikan konflik militernya dengan Rusia melalui kesepakatan damai dibandingkan meningkatkan eskalasi menggunakan rudal seperti yang coba didorong Joe Biden saat ini.
"Ada klaim bahwa Trump lebih mudah bernegosiasi dan membangun hubungan dengan [Presiden Rusia Vladimir Putin] . Lebih penting lagi, Trump tampaknya ingin perang ini segera berakhir, mengingat ia menentang pemberian bantuan [militer] kepada Ukraina." ungkap Turan.
"Oleh karena itu, ia mungkin akan menekan Ukraina untuk menerima kesepakatan damai yang mencakup beberapa tuntutan teritorial Rusia," kata Turan kepada surat kabar Sozcu.
Turan juga menjelaskan, Ukraina tidak memiliki kapasitas untuk mempertahankan konfrontasi dengan Rusia dalam jangka panjang tanpa dukungan dari Amerika Serikat dan Eropa.
"Apakah Eropa akan tetap mendukung Ukraina jika AS menarik dukungannya? Perkembangan saat ini menunjukkan bahwa Eropa kemungkinan tidak akan melanjutkan dukungannya untuk Ukraina," pungkas Turan.
(Tribunnews.com/Bobby)