“Kami harus memastikan Hamas tidak akan memerintah di sini pada hari berikutnya. Itulah sebabnya semua hal terjadi, dan itulah mengapa hal itu akan terjadi dan kami akan menyelesaikan misinya," kata Israel Katz.
Sebelumnya selama sesi Knesset (parlemen Israel) kemarin, Netanyahu menegaskan Israel tidak akan sepenuhnya menarik diri dari Jalur Gaza setelah perang berakhir dan tetap menduduki Jalur Gaza untuk mengendalikan wilayah tersebut.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza.
Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 43.922 jiwa dan 103.898 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (18/11/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada tahun 1948.
Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel