News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Zelensky: Dunia Harus Tanggapi Serangan Rudal Hipersonik Rusia di Ukraina

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: timtribunsolo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberi isyarat saat memberikan konferensi pers dengan Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo (tidak digambarkan) di Brussel pada 11 Oktober 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Pada Kamis, 21 November 2024, Rusia melancarkan serangan rudal balistik jarak menengah hipersonik terbaru yang dijuluki Oreshnik, ke Dnipro, Ukraina.

Serangan ini merupakan respons terhadap serangan Ukraina yang menggunakan rudal ATACMS buatan Amerika Serikat (AS) dan Storm Shadow buatan Inggris.

Menurut Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, serangan ini membuat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, merasa panik dan terguncang.

Lavrov menyatakan, "Saya memahami Zelensky menjadi takut dan mulai menyalahkan tuannya secara langsung karena membiarkannya tak berdaya melawan tindakan tegas Rusia."

Ia juga menambahkan bahwa keterlibatan personel militer negara Barat dalam serangan Ukraina menunjukkan bahwa dukungan mereka tidak hanya bersifat material, tetapi juga operasional.

Respons Zelensky

Menanggapi serangan Rusia, Zelensky mendesak para pemimpin dunia untuk memberikan respons tegas.

Dalam pernyataannya di Telegram, ia mengatakan, "Ini adalah peningkatan yang nyata dan serius dalam skala dan kebrutalan perang ini."

Ia menekankan bahwa serangan tersebut menunjukkan niat Rusia untuk terus melakukan tindakan agresif dan tidak menginginkan perdamaian.

Zelensky juga mengingatkan bahwa saat ini tidak ada reaksi keras dari masyarakat internasional terhadap tindakan Rusia.

"Dunia harus bereaksi. Rusia perlu didesak untuk mencapai perdamaian sejati yang hanya mungkin dicapai melalui kekuatan," tegasnya.

Baca juga: Putin Dorong Produksi Rudal Oreshnik secara Massal, Apa Dampaknya bagi Ukraina?

Latar Belakang

Serangan rudal hipersonik Oreshnik ke Dnipro terjadi setelah Ukraina melakukan serangan terhadap wilayah Rusia di Bryansk dan Kursk.

Zelensky selama ini telah mendesak AS dan sekutunya untuk mengizinkan penggunaan senjata jarak jauh untuk menargetkan wilayah Rusia, dengan harapan bahwa hal tersebut dapat mendekatkan Ukraina pada kemenangan.

Dengan meningkatnya ketegangan ini, baik Rusia maupun Ukraina saling menyalahkan dan menyerukan dukungan dari sekutu masing-masing, menandakan bahwa konflik ini semakin kompleks dan berpotensi meluas.



Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini