News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Dorong Produksi Rudal Oreshnik secara Massal, Apa Dampaknya bagi Ukraina?

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: timtribunsolo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah) bertemu tentara selama kunjungan di pusat pelatihan militer Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di luar kota Ryazan pada 20 Oktober 2022.

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia, Vladimir Putin, meminta Kementerian Pertahanan untuk memperbanyak produksi rudal balistik terbaru, Oreshnik.

Perintah ini dikeluarkan setelah Rusia meluncurkan rudal tersebut untuk pertama kalinya ke Dnipro, Ukraina pada Kamis (21/11/2024).

Produksi Rudal Oreshnik

Dalam pertemuan dengan pimpinan Kementerian Pertahanan dan perwakilan industri pertahanan, Putin menyatakan, “Di Rusia perlu untuk membangun produksi serial rudal Oreshnik.”

Ia menambahkan bahwa beberapa sistem rudal Oreshnik sedang dalam tahap uji coba dan direncanakan untuk diproduksi secara massal.

“Ini bukan modernisasi sistem Soviet lama, tetapi hasil kerja yang dilakukan dalam kondisi Rusia baru berdasarkan perkembangan modern dan terkini,” jelas Putin, Jumat (22/11/2024), seperti dilaporkan oleh RBC Russia.

Panglima Pasukan Rudal Strategis, Sergei Karakaev, juga mengusulkan untuk mengadopsi kompleks Oreshnik, dan Putin menyetujuinya.

Rapat NATO dan Ukraina

Sementara itu, Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) akan mengadakan pembicaraan dengan Ukraina pada 26 November 2024 untuk membahas peluncuran rudal Oreshnik oleh Rusia.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Sibiga, mengonfirmasi bahwa Ukraina telah memprakarsai pertemuan Dewan Ukraina-NATO.

“Sampai saat itu tiba, kami akan mencoba mengumpulkan bukti sebanyak mungkin agar dapat menyampaikan penilaian kami mengenai konsekuensi dan sifat senjata yang digunakan dalam serangan ini,” kata Sibiga.

Ia menekankan pentingnya memperkuat kemampuan pertahanan dan perisai udara Ukraina.

Baca juga: Mengapa pasukan Korut berperang untuk Rusia dalam Perang Ukraina?

Keamanan Diperketat

Sebelumnya, Parlemen Ukraina membatalkan sidang karena peningkatan langkah-langkah keamanan setelah serangan Rusia pada fasilitas militer di Dnipro.

Kementerian Luar Negeri Ukraina menyebut tindakan Rusia sebagai rewel, mengingat Ukraina diizinkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya untuk menyerang wilayah Rusia dengan senjata yang mereka miliki.

Dengan situasi yang semakin memanas, baik Rusia maupun Ukraina tampak bersiap untuk menghadapi eskalasi lebih lanjut dalam konflik yang sedang berlangsung.



Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini