TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia-Ukraina telah memasuki hari ke-1005, dengan sejumlah perkembangan signifikan yang terjadi.
Pada hari Sabtu (23/11/2024), Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang menghapus utang bagi warga Rusia yang ikut bertempur di Ukraina.
Hapus Utang bagi Pejuang
Menurut laporan dari The Guardian, undang-undang tersebut akan membebaskan mereka yang menandatangani kontrak satu tahun untuk bertempur di Ukraina mulai 1 Desember dari utang yang belum dibayar, yang diperkirakan mencapai hampir 100.000 rubel.
Undang-undang ini juga berlaku untuk pasangan mereka.
Situasi di Wilayah Kursk
Sementara itu, Ukraina telah kehilangan lebih dari 40 persen wilayah di sekitar Kursk, Rusia.
Sumber militer senior Ukraina menyebutkan bahwa Rusia telah mengerahkan sekitar 59.000 tentara ke wilayah tersebut setelah serangan mendadak oleh pasukan Ukraina pada bulan Agustus.
“Paling banyak kami menguasai sekitar 1.376 kilometer persegi, sekarang tentu saja wilayah ini lebih kecil. Musuh meningkatkan serangan baliknya,” kata sumber tersebut.
Ancaman Serangan Rudal
Putin juga mengancam akan meluncurkan lebih banyak serangan menggunakan rudal balistik jarak menengah eksperimental.
Dalam sebuah konferensi pertahanan, ia membantah klaim dari Amerika Serikat bahwa Rusia hanya memiliki sedikit rudal balistik berkecepatan tinggi.
“Militer memiliki cukup banyak untuk terus mengujinya dalam kondisi pertempuran dan akan memproduksinya secara massal,” tegas Putin.
Perkembangan Diplomatik
Di sisi lain, Presiden terpilih AS, Donald Trump, mempertimbangkan untuk mengangkat Richard Grenell sebagai utusan khusus untuk konflik Rusia-Ukraina.
Grenell, yang sebelumnya menjabat sebagai duta besar Trump untuk Jerman, diperkirakan akan memainkan peran kunci dalam upaya menghentikan perang jika Trump terpilih kembali.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, juga sedang melakukan perjalanan diplomatik ke Eropa untuk membahas perang di Ukraina dan Timur Tengah, termasuk pertemuan dengan para menteri luar negeri dari negara-negara industri terkemuka.
Kerusakan Infrastruktur
Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, serangan pesawat nirawak dan rudal Rusia telah merusak 321 fasilitas infrastruktur pelabuhan Ukraina sejak Juli 2023, termasuk 20 kapal dagang milik negara lain.
Dengan konflik yang terus berlanjut, situasi di Ukraina tetap kritis, dan langkah-langkah baru dari Rusia serta respons dari negara-negara lain akan sangat menentukan arah pertempuran ke depannya.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).