News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Taktik Penggilingan Daging Rusia Kembali Muncul Untuk Percepat Rebut Wilayah

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota pasukan Ukraina di Donetsk Ukraina timur

 

TRIBUNNEWS.COM -- Perang Rusia-Ukraina belum juga menandakan segera berakhir. Kedua belah pohak ngotot untuk saling menyerang di Donbass, timur Ukraina.

Ukraina yang dibela oleh puluhan negara sekutu Barat, kini telah diizinkan menembak bagian dalam Rusia dengan rudal buatan AS, Inggris dan Prancis.

Sementara Rusia juga diperkuat dengan pasukan Korea Utara dan telah menembakkan rudal hipersoniknya untuk pertama kali ke Dnipro, Ukraina.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1005: Putin Bakal Hapus Utang Warganya yang Ikut Bertempur

Dalam beberapa bulan ini korban pertempuran pun terus bertambah. Setiap harinya Ukraina melaporkan jumlah pasukan Rusia yang dieliminasi rata-rata 1.000. Demikian juga Kementerian Pertahanan Rusia yang mengklaim berhasil menewaskan rata-rata 1.000 pasukan Ukraina.

Di wilayah Kursk, Ukraina yang menginvasi wilayah tersebut kini mulai berdarah-darah karena terus didesak dan diadu dengan pasukan Korea Utara yang dikerahkan ke wilayah tersebut untuk membantu Rusia.

Rusia yang didukung oleh persenjataan lengkap dan jumlah pasukan lebih banyak dari Ukraina diduga kembali melakukan taktik "penggiling daging".

Taktik yang dilakukan pada era Sovyet, dan diterapkan di awal-awal invasi pada 2022 itu kini kembali diterapkan dalam beberapa bulan belakangan setelah Ukraina menginvasi Kursk.

Strategi penggiling daging adalah pendekatan perang kolektif dengan kepadatan dan intensitas pasukan yang tinggi untuk mengalahkan musuh.

Dengan jumlah yang lebih banyak, maka pasukan lawan bakalan kalah jumlah jika perbandingan korban tewas dengan musuh satu berbanding satu, maka Rusia akan memenangkan peperangan karena jumlah yang hidup masih banyak.

Biasanya perang ini dilakukan secara brutal, seperti yang terjadi saat perebutan kota Bakhmut dan Mariupol.

Kota-kota lainnya di Donetsk pun akhirnya menyerah dan jatuh ke Rusia tanpa perlawanan sepertu Ugledar dan Selidovo, akibat militer Ukraina tak mau prajuritnya jadi korban kebrutalan penggilingan daging Rusia.

Baca juga: Perempuan Mantan Guru TK Sukses Jatuhkan Rudal Canggih Rusia Kh-101 Pakai Manpads di Bahu

Ukraina lebih memilih menarik mereka untuk bertahan di dua benteng terkuat Donetsk, Pokrovsk dan Kurakhovo.

Nampaknya Rusia mulai menitik dua kota Donetsk ini. Keduanya merupakan benteng kuat Ukraina di Donetsk dan Rusia dianggap sedang mempersiapkan strategi penggilingan daging di dua kota itu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini