"Jumlah tersebut sejauh ini sama mengejutkannya (secara keseluruhan). Hanya ada 1,6 juta kunjungan wisatawan yang terdaftar pada tahun 2024, turun dari 7,5 juta kunjungan pada tahun sebelumnya.
"Total penginapan di hotel mencapai 1,58 juta pada bulan Oktober, turun 29 persen dari periode yang sama tahun lalu, meskipun faktanya hari libur Yahudi seluruhnya jatuh pada bulan Oktober tahun ini dibandingkan tahun lalu, serta penurunan perjalanan domestik akibat konflik di wilayah utara," tambah laporan itu.
Kesuraman ini juga terjadi di kota-kota besar lain Israel, seperti Haifa (penurunan 51%), Tiberias (45%), dan Nazareth (80%).
"Ketiga kota tersebut adalah kota-kota yang paling terkena dampak perang," papar laporan itu.
Adapun tingkat hunian kamar rata-rata di seluruh Israel adalah 51 persen pada bulan Oktober, turun 63% pada tahun lalu, yang merupakan tingkat hunian bulanan terendah pada tahun 2024.
Hanya beberapa lokasi yang bernasib lebih baik, termasuk Eilat (72%) dan Netanya (63%) dan Dead Laut (62%), juga menurut Badan Pusat Statistik Israel.
Dari apa yang dilaporkan oleh kantor tersebut, menurut apa yang diterbitkan Yedioth Ahronoth secara hati-hati dan singkat, izin tinggal Israel dari Januari hingga Oktober 2024 berjumlah 17,8 juta, meningkat dari 13,9 juta pada periode yang sama tahun lalu.
"Penyebab peningkatan tersebut adalah masuknya jumlah pengungsi pada data tahun 2024, yang tidak dihitung pada tahun sebelumnya," kata laporan itu.
Hizbullah Jauh dari Kata Kalah, Ekonomi Israel Melemah
Koresponden urusan militer untuk Israel Hayom menyebut bahwa pasukan Israel (IDF) belum mengalahkan Hizbullah.
Pihaknya juga menekankan bahwa kini situasinya IDF masih jauh dari kata 'selesai'.
Ia mencatat sentimen tersebut tidak hanya dibicarakan oleh para pemukim Israel di utara dan tentara zionis yang bertempur di Lebanon selatan.
Namun juga oleh penduduk Tel Aviv, mengutip Channel 12.
"Tidak diragukan lagi bahwa pencapaian Israel semakin berkurang seiring berjalannya waktu, sementara pencapaian Hizbullah semakin meningkat," bunyi laporan di Channel 12.
Senada dengan itu, penasihat strategis Barak Sari mengatakan bahwa Hizbullah tengah bergerak menuju perang gesekan yang berkepanjangan.