News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pariwisata Israel Lumpuh Permanen, 90 Hotel Tutup, Andalkan Pengungsi Yahudi yang Dihajar Hizbullah

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Layanan darurat Lebanon tiba saat kebakaran terjadi di lokasi serangan Israel yang menargetkan sebuah gedung di jalan Mar Elias, Beirut, pada 17 November 2024. (Photo by Ibrahim AMRO / AFP)

"Jumlah tersebut sejauh ini sama mengejutkannya (secara keseluruhan). Hanya ada 1,6 juta kunjungan wisatawan yang terdaftar pada tahun 2024, turun dari 7,5 juta kunjungan pada tahun sebelumnya.

"Total penginapan di hotel mencapai 1,58 juta pada bulan Oktober, turun 29 persen dari periode yang sama tahun lalu, meskipun faktanya hari libur Yahudi seluruhnya jatuh pada bulan Oktober tahun ini dibandingkan tahun lalu, serta penurunan perjalanan domestik akibat konflik di wilayah utara," tambah laporan itu.

Kesuraman ini juga terjadi di kota-kota besar lain Israel, seperti Haifa (penurunan 51%), Tiberias (45%), dan Nazareth (80%).

"Ketiga kota tersebut adalah kota-kota yang paling terkena dampak perang," papar laporan itu.

Adapun tingkat hunian kamar rata-rata di seluruh Israel adalah 51 persen pada bulan Oktober, turun 63% pada tahun lalu, yang merupakan tingkat hunian bulanan terendah pada tahun 2024.

Hanya beberapa lokasi yang bernasib lebih baik, termasuk Eilat (72%) dan Netanya (63%) dan Dead Laut (62%), juga menurut Badan Pusat Statistik Israel.

Dari apa yang dilaporkan oleh kantor tersebut, menurut apa yang diterbitkan Yedioth Ahronoth secara hati-hati dan singkat, izin tinggal Israel dari Januari hingga Oktober 2024 berjumlah 17,8 juta, meningkat dari 13,9 juta pada periode yang sama tahun lalu.

"Penyebab peningkatan tersebut adalah masuknya jumlah pengungsi pada data tahun 2024, yang tidak dihitung pada tahun sebelumnya," kata laporan itu.

Hizbullah Jauh dari Kata Kalah, Ekonomi Israel Melemah

Koresponden urusan militer untuk Israel Hayom menyebut bahwa pasukan Israel (IDF) belum mengalahkan Hizbullah.

Pihaknya juga menekankan bahwa kini situasinya IDF masih jauh dari kata 'selesai'.

Ia mencatat sentimen tersebut tidak hanya dibicarakan oleh para pemukim Israel di utara dan tentara zionis yang bertempur di Lebanon selatan.

Namun juga oleh penduduk Tel Aviv, mengutip Channel 12.

"Tidak diragukan lagi bahwa pencapaian Israel semakin berkurang seiring berjalannya waktu, sementara pencapaian Hizbullah semakin meningkat," bunyi laporan di Channel 12.

Senada dengan itu, penasihat strategis Barak Sari mengatakan bahwa Hizbullah tengah bergerak menuju perang gesekan yang berkepanjangan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini