Di daerah kaya mineral seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, pemimpin daerah dihadapkan pada tantangan mengelola sumber daya dengan bijak.
"Kepentingan bisnis dan pemilu daerah tidak bisa dipisahkan," ujar Titi Anggraini, dosen hukum pemilu di Universitas Indonesia.
Kelompok bisnis mendukung beberapa kandidat untuk memastikan keamanan investasi mereka, seperti dukungan pengusaha untuk calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil.
Pemilihan daerah kali ini juga menampilkan perluasan permainan kekuasaan oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.
KIM Plus, yang terdiri dari beberapa partai, termasuk Golkar dan Partai Gerindra, berupaya merebut kekuasaan dari PDIP yang merupakan partai terbesar di Indonesia.
Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi), meskipun tidak berpartai, masih memiliki pengaruh besar di Jawa dan mendukung calon dari KIM Plus.
"Hal ini meningkatkan taruhan di beberapa medan pertempuran di mana anggota KIM Plus mencoba merebut benteng PDIP," tambah Supriatma.
Dengan pemilihan daerah yang hanya sembilan bulan setelah pemilihan presiden dan legislatif, semua mata tertuju pada hasil pemilihan ini, yang dapat memengaruhi dinamika politik Indonesia ke depan.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)