News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Populer Internasional: Perwira Tinggi Militer Israel Mundur - 350 Prajurit Berjatuhan di Pokrovsk

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya mundurnya perwira tinggi militer Israel buntut tewasnya arkeolog Israel.

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Perwira tinggi militer Israel mundur terkait tewasnya arkeolog Israel di Lebanon Selatan

Sementara itu, 250 prajurit Rusia berjatuhan di wilayah Pokrovsk, Donetsk, Ukraina timur, dalam sehari.

Warga Yaman yang ikut berperang pun dilaporkan lari ke hutan karena takut.

Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

1. Perwira Tinggi Militer Israel, Yoav Yarom Mundur Terkait Tewasnya Arkeolog Israel di Lebanon Selatan

Kepala Staf Brigade Golani Angkatan Darat Israel, Yoav Yarom, mengajukan pengunduran dirinya pada tanggal 25 November setelah bertanggung jawab atas kematian seorang peneliti arkeologi sipil yang tewas di Lebanon selatan minggu lalu, Radio Angkatan Darat Israel melaporkan.

Kepala Staf Yarom telah mengizinkan Zeev Erlich, 71, untuk memasuki sektor barat Lebanon selatan meskipun peneliti tersebut tidak memiliki izin untuk hadir di zona pertempuran.

Times of Israel melaporkan bahwa Yarom mengizinkan Erlich untuk menemaninya dan beberapa prajurit lainnya dalam kunjungan ke sebuah benteng kuno, karena yakin bahwa daerah itu aman. Namun, dua pejuang Hizbullah bersembunyi di lokasi tersebut dan menyergap kelompok tersebut, melukai Yarom dan membunuh Erlich serta seorang prajurit, Gur Kehati.

Seorang komandan kompi dari Batalyon ke-13 Brigade Golani juga terluka.

Tentara dan polisi militer Israel meluncurkan penyelidikan untuk menyelidiki insiden tersebut.

Gerakan pemukim Israel ingin menaklukkan dan mencaplok tidak hanya wilayah Palestina yang diduduki di Gaza dan Tepi Barat, tetapi juga Lebanon selatan. Mereka percaya bahwa invasi darat Israel saat ini ke Lebanon selatan merupakan bagian dari upaya mesianis untuk "merebut kembali" wilayah yang berada dalam batas-batas alkitabiah dari apa yang disebut Tanah Israel.

Baca juga: Menit-menit Akhir Injury Time Sebelum Gencatan Senjata Dimulai, Israel Gencarkan Serangan Udara

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Pariwisata Israel Lumpuh Permanen, 90 Hotel Tutup, Andalkan Pengungsi Yahudi yang Dihajar Hizbullah

Perang berlarut di berbagai front yang dihadapi Israel, tidak bisa dibohongi menggerus ekonomi dan pemasukan vital negara pendudukan tersebut.

Sejak pecahnya perang, pariwisata Israel mengalami kelumpuhan permanen, hingga 90 hotel ditutup, menurut laporan yang dikeluarkan oleh Asosiasi Hotel Israel, Minggu (24/11/2024).

Dikutip dari Khaberni, Selasa (26/11/2024), laporan itu menyebut, pariwisata Israel mengalami penurunan signifikan sebesar 20 persen dengan jumlah hotel yang mengalami penurunan jumlah penginapan juga naik sebesar 29 persen.

Tingkat hunian hotel-hotel Israel selama periode perang, pecah sejak 7 Oktober 2023, hanya mengandalkan subsidi dari pemerintah untuk menampung para pemukim Yahudi, baik di utara maupun di selatan, yang mengungsi karena terdampak perang.

Secara rutin tiap hari, milisi-milisi perlawanan, khususnya Hizbullah Lebanon di Utara, membombardir pemukiman Yahudi, memaksa mereka untuk mengungsi.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. 350 Prajurit Berjatuhan di Pokrovsk Dalam Sehari, Rusia Semakin Menekan Pusat Logistik Donbass

Prajurit Ukraina mengeklaim, telah melumpuhkan sebanyak 350 prajurit Rusia dalam pertempuran sepanjang 24 jam kemarin di wilayah Pokrovsk, Donetsk, Ukraina timur.

Meski demikian, dengan taktik 'penggilingan daging', Rusia seperti tak peduli. Mengandalkan banyaknya personel dan persenjataan yang lengkap, Moskow secara intensif menyerang pusat logistik militer di Donbass tersebut.

Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) dikutip dari Ukrinform, Selasa (26/11/2024) mengabarkan bahwa pertempuran di dia kota bersebelahan yaitu Pokrovsk dan Kurakhovo menjadi pertempuran yang paling sengit di wilayah Ukraina.

Di sektor Pokrovsk, menurut media tersebut, terjadi 51 bentrokan. 

Ukraina mengakui bahwa Rusia terus menekan posisi Ukraina di dekat Myroliubivka, Promin, Lysivka, Hryhorivka, Petrivka, Dachenske, Pushkine, dan Pustynka. 

"Serangan udara dengan roket tak terarah menargetkan pinggiran Hrodivka," demikian tulis AFU.

Baca juga: Maksud Tersembunyi Netanyahu di Balik Gencatan Senjata Israel dan Hizbullah, Hamas akan Terisolasi

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Warga Yaman yang Ikut Perang di Ukraina Melarikan Diri ke Hutan Karena Stres

Warga Yaman yang baru tiba di Rusia mengatakan kepada Financial Times bahwa mereka dijanjikan pekerjaan bergaji tinggi dan kewarganegaraan Rusia.

Mereka jadi tentara bayaran membela Rusia dan dikirim ke garis depan pertempuran dengan  Ukraina.

Financial Times pada Senin (24/11/2024) melaporkan bahwa angkatan bersenjata Rusia telah merekrut ratusan pria Yaman untuk berperang di Ukraina.

Ini sekaligus menyoroti meningkatnya hubungan antara Rusia dan kelompok bersenjata Houthi (didukung oleh Iran) di Yaman.

Kontrak perekrutan warga Yaman yang diperoleh Financial Times terkait dengan perusahaan yang didirikan oleh politisi Houthi Abdulwali Abdo Hassan al-Jabri.

Perusahaan Al-Jabri resmi terdaftar sebagai operator pariwisata dan pemasok peralatan medis.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini