News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Delegasi Mesir Pergi ke Israel, Bahas Gencatan Senjata di Gaza Setelah Kesepakatan dengan Hizbullah

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Prancis setelah pembicaraan mereka di Kairo, pada 25 Oktober 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Dua sumber keamanan Mesir mengatakan delegasi keamanan Mesir akan berangkat ke Israel pada Kamis (28/11/2024) hari ini dalam upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Sebelumnya, saluran berita Israel i24NEWS melaporkan Mesir sedang berupaya, sebagai bagian dari mediasi, untuk mengatur diskusi dan proposal dengan Israel mengenai pengelolaan Jalur Gaza pada hari setelah perang.

"Delegasi keamanan Mesir akan tiba hari ini, Kamis, untuk bertemu dengan pejabat Israel mengenai berkas kesepakatan pertukaran dengan faksi Palestina di Jalur Gaza," lapor i24NEWS, Kamis.

"Delegasi tersebut termasuk pejabat dari Badan Intelijen Umum Mesir, yang berupaya membahas proposal terkait pemerintahan Jalur Gaza pada hari setelah penghentian perang, yang akan membuka jalan untuk mencapai kesepakatan pertukaran tahanan antara faksi Palestina dan Israel," lanjutnya.

Para pejabat Mesir juga dikabarkan melakukan kontak dengan pejabat di pemerintahan Presiden terpilih AS, Donald Trump, untuk mencapai konsensus mengenai persepsi Trump dalam menghentikan perang di Jalur Gaza. 

Selain itu, Mesir baru-baru ini mengajukan inisiatif untuk mencapai kesepakatan antara gerakan Fatah dan Hamas, mengenai pembentukan komite sipil independen untuk mengelola Jalur Gaza pada hari setelah perang, seperti diberitakan Al Araby.

Kabar kunjungan delegasi Mesir ke Israel muncul setelah Israel dan Hizbullah menyetujui gencatan senjata di Lebanon mulai 27 November 2024.

Sementara itu pembicaraan gencatan senjata Israel dan Hamas di Jalur Gaza masih berlangsung.

Mesir, Qatar, dan AS berupaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Utusan khusus Amerika Serikat (AS), Amos Hockstein, mengatakan mencapai kesepakatan di Jalur Gaza adalah hal yang masih bisa diusahakan.

"Jika Hamas ingin bernegosiasi dengan itikad baik, ada kesepakatan yang dapat diselesaikan sekarang," katanya, seperti diberitakan MSNBC.

Baca juga: Maksud Tersembunyi Netanyahu di Balik Gencatan Senjata Israel dan Hizbullah, Hamas akan Terisolasi

Hamas menanggapi seruan AS dengan menegaskan kerjasamanya dalam segala upaya untuk menghentikan perang di Jalur Gaza, namun dengan kerangka posisi sebelumnya, khususnya penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza dan kesimpulan dari kesepakatan pertukaran tawanan.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 44.249 jiwa dan 104.746 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (27/11/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Mayadeen.

Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini