News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu: Gencatan Senjata di Gaza, Tapi Operasi Militer Berlanjut

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: timtribunsolo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu saat mengunjungi Koridor Netzarim di Jalur Gaza tengah pada 19 November 2024. - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan kesiapannya untuk melakukan gencatan senjata di Gaza dengan tujuan membebaskan sandera.

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan kesiapannya untuk melakukan gencatan senjata di Gaza dengan tujuan membebaskan sandera.

Namun, ia menegaskan bahwa perang dengan Hamas tidak akan berakhir.

Pernyataan Netanyahu

Dalam wawancara pertamanya setelah gencatan senjata di Lebanon diberlakukan, Netanyahu menyampaikan, "Saya siap untuk gencatan senjata kapan saja ketika kami pikir kami dapat mencapai pembebasan para sandera," kepada Channel 14.

Meskipun demikian, ia menekankan bahwa Israel tidak akan menerima tuntutan utama Hamas untuk mengakhiri perang.

Netanyahu menjelaskan bahwa situasi saat ini telah membaik untuk mencapai kesepakatan penyanderaan dengan Hamas, terutama setelah kematian pemimpin Hamas, Yahya Sinwar.

Operasi Militer Berlanjut

Meskipun ada kemungkinan gencatan senjata untuk membebaskan sandera, Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan tetap melanjutkan operasi militernya terhadap Hamas.

"Kami telah mencapai apa yang ingin kami capai di Lebanon," tutupnya.

Perbedaan Situasi di Gaza dan Lebanon

Netanyahu juga mencatat perbedaan antara situasi di Gaza dan Lebanon.

Ia menjelaskan bahwa Israel berusaha menghancurkan Hamas di Gaza, sementara di Lebanon, fokusnya adalah untuk mencegah Hizbullah mempersenjatai diri.

"Kami tidak akan menyerang Mesir," tambahnya, merujuk pada keterbatasan dalam operasional militer di Gaza.

Perkembangan Terkini Perang Israel-Hamas

  1. Serangan Mematikan: Militer Israel mengintensifkan serangan di Gaza utara, yang dilaporkan menewaskan lebih dari 100 orang dalam 24 jam terakhir, termasuk sedikitnya 75 orang dalam dua serangan terpisah terhadap bangunan tempat tinggal di Beit Lahiyah.
  2. Korban Jiwa: Setidaknya 2.700 warga Palestina telah terbunuh sejak serangan darat dan udara Israel dimulai pada 5 Oktober.
  3. Krisis Pangan: Dua gadis remaja dan seorang wanita tewas terinjak-injak saat kerumunan warga Palestina bergegas membeli roti di tengah krisis pangan yang memburuk di Gaza.
  4. Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan bahwa kelaparan telah mencapai tingkat bencana.
  5. Pelanggaran Gencatan Senjata: Militer Israel dilaporkan telah melanggar gencatan senjata yang rapuh dengan Hizbullah beberapa kali di desa dan kota Lebanon di perbatasan.
  6. Pernyataan Hizbullah: Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan kemenangan ilahi setelah berbulan-bulan melakukan serangan lintas perbatasan dan pertempuran dengan pasukan Israel.

Dengan situasi yang terus berkembang, ketegangan antara Israel dan Hamas tampaknya masih jauh dari kata damai.



Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini