Sementara itu, Hizbullah Lebanon, yang didukung Iran, telah melemah akibat konflik setahun terakhir dengan Israel.
Proksi Iran lainnya di kawasan tersebut juga terpukul oleh serangan udara Israel.
Pada hari Sabtu, Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengomentari situasi tersebut melalui platform Truth Social.
"AMERIKA SERIKAT TIDAK BOLEH TERLIBAT DALAM INI. INI BUKAN PERJUANGAN KITA. BIARKAN SAJA. JANGAN TERLIBAT!" tulisnya.
Sementara itu, di Forum Pertahanan Nasional Reagan di California, penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan menyatakan:
"Amerika Serikat tidak akan... secara militer terjun ke tengah-tengah perang saudara di Suriah."
"Kami akan fokus pada prioritas dan kepentingan keamanan nasional Amerika."
Ia menambahkan bahwa AS akan terus bertindak jika diperlukan untuk mencegah ISIS memanfaatkan kekacauan yang terjadi akibat pertempuran tersebut.
Bagaimana Konflik Kembali Berkobar?
Pemerintah Suriah dan kelompok anti-pemerintah telah terlibat dalam konflik selama bertahun-tahun.
Ribuan orang telah melarikan diri dari wilayah tersebut.
Sebelumnya, tidak ada kemajuan signifikan dari kedua belah pihak.
Baca juga: Bashar al-Assad Hilang Tak Diketahui Keberadaannya, Bagaimana Situasi Terkini Suriah?
Namun, situasi berubah ketika pemberontak melancarkan serangan mendadak sekitar dua minggu lalu, tepat setelah Hizbullah dan Israel menyepakati gencatan senjata.
Pemberontak dengan cepat menguasai kota Hama, dan sekitar seminggu kemudian mereka melancarkan serangan besar-besaran di wilayah utara negara itu.
Langkah besar pertama pemberontak adalah merebut Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, seminggu yang lalu.