News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Rusia dan AS Kompak Kawal Pemerintahan Baru Suriah pasca Rezim Assad Runtuh

Penulis: Bobby W
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendera Suriah yang diusung pihak oposisi anti rezim Assad yang kini mengambil alih kekuasaan. Beda dari biasanya, dua anggota negara yang sering bersiteru di DK PBB yakni Amerika Serikat (AS) dan Rusia justru terlihat kompak menanggapi transisi pergantian pemerintahan di Suriah.

TRIBUNNEWS.COM - Pemandangan unik terjadi pada sidang tertutup antara anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) pada Senin (9/12/2024).

Sidang tersebut digelar DK PBB untuk membahas respons mereka terkait langkah pemberontakan di Suriah pimpinan kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang menggulingkan rezim Bashar al-Assad pada akhir pekan lalu.

Adapun agenda dari sidang tersebut adalah penyusunan sikap dan pernyataan resmi PBB terkait pemberontakan Suriah.

Beda dari biasanya, dua anggota negara yang sering bersiteru di DK PBB yakni Amerika Serikat (AS) dan Rusia justru terlihat kompak menanggapi transisi pergantian pemerintahan di Suriah.

Hal ini diutarakan oleh diplomat AS dan Rusia yang ikut menghadiri pertemuan pada hari Senin tersebut.

"Dewan Keamanan PBB, pada dasarnya sepakat untuk terus menjaga keutuhan wilayah dan persatuan Suriah, memastikan perlindungan warga sipil, dan memastikan bantuan kemanusiaan menjangkau penduduk yang membutuhkan," kata Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia.

Dikutip dari Reuters, hal senada juga disampaikan oleh duta besar perwakilan AS di PBB, Robert Wood.

"Ini adalah momen luar biasa bagi rakyat Suriah," kata Wood usai menghadiri rapat DK PBB yang beranggotakan 15 negara tersebut.

Wood mengonfirmasi bahwa sebagian besar anggota DK PBB sepakat untuk terus mengawal pemerintahan baru di Suriah.

"Saat ini, kami benar-benar fokus untuk melihat bagaimana situasi berkembang. Apakah bisa ada otoritas pemerintahan di Suriah yang menghormati hak dan martabat rakyat Suriah?" ungkap Wood kepada wartawan.

Menanggapi ucapan Wood dan ia, Nebenzia mengaku, pihaknya sama-sama tak menduga betapa cepatnya rezim Bashar al-Assad runtuh pada akhir pekan lalu.

Baca juga: Arti Tiga Bintang Merah di Bendera Suriah dan Makna Warna

"Semua orang terkejut, semua orang, termasuk anggota dewan. Jadi, kita harus menunggu, melihat, dan mengevaluasi bagaimana situasi akan berkembang," kata Nebenzia.

Sementara itu,  Duta Besar China untuk PBB, Fu Cong, juga turut buka suara terkait hasil pertemuan antara anggota DK PBB.

Mengamini ucapan Wood dan Nebenzia, Fu Cong menilai saat ini fokus PBB adalah mengawal pemerintahan yang baru serta menstabilkan kembali kondisi Suriah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini