News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Rusia Terbirit Evakuasi Diplomatnya di Suriah, Ukraina Ambil Peran, Negara Teluk Kutuk Israel

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ukraina menyita sebuah kapal kargo asing di Laut Hitam di lepas pantai wilayah Odesa dan menahan kaptennya atas dugaan membantu Moskow mengekspor gandum Ukraina dari Krimea yang diduduki Rusia, kata Dinas Keamanan Ukraina (SBU) pada hari Kamis (11/7/2024). Rusia telah mengevakuasi sejumlah diplomatnya keluar dari ibu kota Suriah, Ukraina ambil peran, Negara Teluk kutuk Israel

"Kami tentu akan mendukung kawasan ini sehingga stabilitas di sana dapat menjadi landasan bagi gerakan kami menuju perdamaian sejati," katanya. 

Kutukan Negara Teluk Ancam Tingkah Israel

Qatar, UEA, Arab Saudi, dan Irak mengecam tindakan Israel untuk memperluas pemukiman di Dataran Tinggi Golan.

Hal ini terjadi setelah pemerintah Israel dengan suara bulat menyetujui rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu senilai NIS 40 juta untuk mendorong pertumbuhan demografi di Dataran Tinggi Golan, menurut pernyataan Kantor Perdana Menteri pada Minggu.

Netanyahu telah menyatakan keinginannya untuk menggandakan populasi Golan setelah wilayah utara Israel menderita kehancuran selama lebih dari setahun akibat perang.

UEA, dalam pernyataan resminya, mengatakan pihaknya "mengecam keras keputusan pemerintah Israel untuk memperluas permukiman di Dataran Tinggi Golan, yang mengancam eskalasi dan ketegangan lebih lanjut di kawasan tersebut."

Kementerian Luar Negeri UEA menyatakan pihaknya berkomitmen pada "persatuan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Suriah," dan perluasan permukiman di Golan akan menjadi "pelanggaran berkelanjutan terhadap hukum internasional."

"Kementerian tersebut menyampaikan penolakan tegas UEA terhadap semua tindakan dan praktik yang bertujuan mengubah status hukum di Dataran Tinggi Golan yang diduduki, dan mengancam keamanan, kedaulatan, dan stabilitas Republik Arab Suriah," seperti diberitakan The Jerusalem Post.

Senada dengan itu, Qatar mengecam persetujuan perluasan tersebut, "menganggapnya sebagai episode baru dalam serangkaian agresi Israel terhadap wilayah Suriah dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional."

Qatar mendesak masyarakat internasional untuk memenuhi tanggung jawab "hukum dan moral" untuk menghentikan "agresi Israel di wilayah Suriah."

Qatar menyebut rencana Israel sebagai "skema oportunistik."

Irak juga mengecam keputusan tersebut dan menyebutnya sebagai "pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional."

Kementerian luar negeri negara itu menegaskan keyakinannya, Golan adalah wilayah Suriah yang diduduki dan setiap upaya untuk mengubah statusnya "tidak sah dan batal demi hukum."

Arab Saudi mengatakan Israel melakukan "sabotase berkelanjutan terhadap peluang Suriah untuk memulihkan keamanan dan stabilitasnya" dan juga menyatakan pandangan serupa, Golan adalah tanah Suriah yang diduduki.

Bahaya HTS

Mosab Hassan Yousef dalam suatu acara (Tangkapan Layar/AllIsrael)

Mosab Hassan Yousef , putra mantan pemimpin Hamas Sheikh Hassan Yousef, yang kisahnya dijelaskan dalam buku Son of Hamas atau Anak Hamas, baru-baru ini mengunggah pesan di akun X.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini