Panganan khas lainnya adalah pangsit daging, semur daging kambing, serta bubur babao yang terbuat dari kacang-kacangan, kacang tanah, dan buah kering.
Tradisi Yalda di Iran
Yalda adalah perayaan berusia 5.000 tahun di Iran yang dirayakan pada malam titik balik matahari pada musim dingin, yang menandai hari pertama musim dingin dalam kalender Iran.
Yalda juga dikenal sebagai Shab-e Yalda atau Zayesmehr. Nama ini berasal dari kata Suryani kuno yang berarti "kelahiran".
Dalam agama Zoroastrianisme di Persia kuno, tradisi ini menandai kelahiran kembali Mithra, dewa matahari.
"Kelahiran kembali dewa matahari" menyimbolkan masa keberadaan matahari yang lebih panjang setelah terjadinya titik balik matahari musim dingin.
Mithra melambangkan cahaya, kebaikan, dan kekuatan di bumi.
Perayaan ini diadopsi oleh penganut Zoroaster dari agama Timur Tengah lainnya, Mithraisme.
Yalda merupakan salah satu perayaan terpenting di Persia pra-Islam dan terus dirayakan hingga saat ini oleh penganut Zoroaster di Iran dan di seluruh dunia.
Di masa lalu, perayaan Yalda diisi dengan kegiatan pemberian hadiah, dekorasi rumah dengan tanaman, dan mengizinkan para pelayan untuk memerintah tuan mereka selama sehari.
Orang Romawi diperkirakan mengadopsi praktik ini untuk perayaan titik balik matahari musim dingin mereka, Saturnalia. Setelah itu, praktik ini juga diadopsi sebagai bagian dari tradisi Natal.
Tradisi Capac Raymi di Peru dan Ekuador
Di Peru dan Ekuador, sebagian warganya masih merayakan tradisi kuno Capac Raymi.
Tradisi ini diciptakan oleh Inca, suku yang menguasai sebagian besar Amerika Selatan bagian barat sampai abad ke-16.
Tradisi ini digelar sebagai pernghormatan terhadap dewa matahari, Inti, pada titik balik matahari di musim dingin—sekaligus hari pertama dalam kalender Inca.