TRIBUNNEWS.COM - Pemerintahan baru Suriah memusnahkan persediaan besar narkoba pada hari Rabu (25/12/2024).
Seorang anggota pasukan keamanan yang memiliki nama samaran Osama mengatakan bahwa pemerintahan baru Suriah telah membakar satu juta pil captagon.
"Kami menemukan sejumlah besar captagon, sekitar satu juta pil," kata Osama, dikutip dari Al-Arabiya.
Di distrik Kafr Sousa di ibu kota Suriah, seorang jurnalis ADP melihat tumpukan ganja.
Tidak hanya itu, dalam tumpukan tersebut juga ada obat pereda nyeri tramadol, dan sekitar 50 kantong pil captagon berwarna merah muda dan kuning.
Jurnalis AFP mengatakan bahwa dirinya melihat pasukan keamanan membakar tumpukan narkoba tersebut.
Setelah runtuhnya rezim Bashar al-Assad, gudang narkoba banyak ditemukan oleh pasukan keamanan pemerintahan baru Suriah.
“Pasukan keamanan pemerintah baru menemukan gudang narkoba saat mereka sedang memeriksa kawasan keamanan,” kata anggota pasukan keamanan lainnya, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Hamza.
Menurut Hamza, ini bukan pertama kalinya para pejuang dari kelompok 'Hayat Tahrir al-Sham' (HTS) memusnahkan narkoba peninggalan rezim Assad.
"Ini bukan inisiatif pertama dari jenisnya, dinas keamanan, di sejumlah lokasi, telah menemukan gudang-gudang lain... dan lokasi-lokasi pembuatan narkoba dan menghancurkannya dengan cara yang tepat," katanya.
HTS Temukan Gudang Captagon di Damaskus
Beberapa waktu lalu, Kelompok oposisi yang dipimpin oleh kelompok HTS setelah berhasil menggulingkan Assad, telah menemukan pusat distribusi stimulan jenis amfetamin yaitu pil captagon.
Baca juga: Rezim Assad Tumbang, HTS Temukan Gudang Captagon di Damaskus, Bersumpah Hancurkan
Selama ini, obat terlarang ini diketahui telah membanjiri pasar gelap di seluruh Timur Tengah.
Ditemukannya gudang Captagon ini terlihat dalam foto yang dirilis oleh jurnalis AFP pada hari Rabu (10/12/2024).
Pil captagon dalam jumlah banyak ini ditemukan dalam gudang di sebuah tambang di pinggiran Damaskus.
Tempat pil captagon disembunyikan di dalam komponen listrik untuk diekspor.
Ribuan pil ini berwarna krem berdebu yang tertutup kemasan kumparan tembaga pentabil tegangan rumah tangga baru.
"Kami menemukan sejumlah besar perangkat yang berisi paket pil captagon yang dimaksudkan untuk diselundupkan ke luar negeri. Jumlahnya sangat besar. Tidak mungkin untuk memastikannya," kata salah seorang anggota kelompok HTS, Abu Malek al-Shami, dikutip dari Al-Arabiya.
Dalam gudang tersebut, juga terdapat , peti-peti berisi kotak-kotak kardus berdiri yang digunakan untuk menyelundupkan pil captagon.
Pabrik Maher Al-Assad
Al-Shami mengatakan gudang yang digunakan untuk menyimpan pil captagon itu adalah pabrik milik Maher Al-Assad.
“Setelah kami masuk dan melakukan penyisiran, kami menemukan bahwa ini adalah pabrik milik Maher al-Assad dan rekannya Amer Khiti,” kata al-Shami, dikutip dari Al-Arabiya.
Selain itu, pil captagon juga ditemukan di dalam gedung angkatan udara milik Maher lainnya.
Lebih banyak captagon tergeletak di samping ekspor gelap lainnya, termasuk obat impotensi Viagra merek palsu dan uang kertas 100 USD yang dipalsukan.
Pejuang HTS lainnya dengan nama samaran Khattab mengatakan, ribuan pil tersebut langsung dimusnahkan di tempat.
“Ketika kami memasuki daerah itu, kami menemukan sejumlah besar captagon. Jadi kami menghancurkannya dan membakarnya. Itu jumlah yang sangat besar, saudara,” kata Khattab.
“Kami menghancurkan dan membakarnya karena itu berbahaya bagi manusia. Itu membahayakan alam dan manusia dan manusia," tambahnya.
Maher al-Assad merupakan seorang komandan militer dan saudara lelaki dari Bashar Al-Assad.
Maher secara luas dituduh sebagai kekuatan di balik perdagangan captagon yang menguntungkan.
Saat ini, Maher diduga sedang melarikan diri dari Suriah.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Konflik Suriah