TRIBUNNEWS.COM -- Rusia semakin 'ngegas' meningkatkan upayanya mencaplok wilayah di Ukraina bagian timur.
Paling tidak, wilayah Donetsk saat ini menjadi daerah yang paling banyak dicaplok oleh pasukan Vladimir Putin tersebut.
Hal ini menjadi kakhawatiran tersendiri bagi Barat, pasalnya wilayah yang dicaplok Rusia semakin membengkak.
Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Ucapkan Belasungkawa soal Jatuhnya Azerbaijan Airlines di Kazakhstan
Relawan Taras Chmut dikutip dari Strana belum lama ini mengatakan, di Donetsk saja sejak Juni 2024 lalu Ukraina telah kehilangan tanahnya seluas 1.110 kilometer persegi.
Relawan tersebut menjabarkan luas yang dicaplok Rusia tersebut semakin lama semakin membesar.
Ia menyebutkan pada bulan Juni, Angkatan Bersenjata Ukraina kehilangan 100 km persegi, pada bulan September - 400 km persegi, dan pada bulan November membengkak 610 km persegi.
Rusia telah memperoleh wilayah teritorial terbanyak di Donetsk, dengan wilayah seluas 1.804 km persegi sejak awal tahun. Pada bulan November saja, wilayahnya telah bertambah 1.006 km persegi.
Kemajuan di Donetsk pada bulan November menandai kemajuan terbesar Rusia di wilayah tersebut sejak Mei 2022. Kemajuan ini merupakan sebagian besar keberhasilan Rusia di medan perang baru-baru ini.
Pada bulan Oktober, Rusia merebut kota Vuhledar, benteng utama di Donetsk selatan yang telah bertahan dari serangan Rusia berulang kali sejak awal perang.
Sejak bulan April, Rusia telah bergerak maju menuju kota Pokrovsk, ibu kota regional dan tujuan militer utama. Beberapa kota telah direbut dalam kemajuan ini, termasuk Novohrodivka, kota dengan populasi sebelum perang sebanyak 15.000 jiwa.
Pemetaan tanah yang telah direbut Rusia selama tahun lalu mengungkap bagaimana Rusia sebagian besar telah merebut tanah pertanian tetapi gagal memperoleh keuntungan signifikan di seluruh wilayah dengan nilai perkotaan atau infrastruktur yang besar.
Sementara The Guardian menyebutkan, Ukraina kehilangan wilayah yang setara dengan luas kota New York di Amerika Serikat, akibat serangan pasukan Rusia pada bulan November 2024. Ini menjadi angka bulanan terburuk bagi pembela Ukraina sejak September 2022.
Data Institut Studi Perang (ISW) menunjukkan bahwa pasukan Rusia telah merebut wilayah seluas 2.233 km persegi (862 mil persegi). Pada tahun 2024, mereka telah merebut sekitar 2.656 km persegi.