Ju tidak menanyakan rincian kecelakaan tersebut karena dia yakin itu tidak akan membantu pemulihan pasien.
"Dia sudah bisa berkomunikasi sepenuhnya," kata Ju dikutip dari Yonhap News.
"Belum ada tanda-tanda kehilangan ingatan atau semacamnya," dia menambahkan.
Korban selamat saat ini dirawat di unit perawatan intensif setelah didiagnosis menderita beberapa patah tulang.
Ju mengatakan dia berada dalam perawatan khusus karena kemungkinan efek sampingnya, termasuk kelumpuhan total.
Sementara itu, korban selamat lainnya juga seorang pramugari berusia 25 tahun bermarga Koo.
Dia kini dirawat di Asan Medical Center di Seoul timur.
Kondisinya dilaporkan stabil meski ia mengalami cedera pada pergelangan kaki dan kepala.
Staf medis menolak menjawab pertanyaan wartawan tentang kondisinya.
Dua dugaan penyebab pesawat jatuh, bukan karena burung
Dikutip dari The Korea Times, pesawat Jeju Air jenis Boeing 737-800 terbang dari Bangkok, Thailand pada Minggu pukul 01.30 dini hari waktu setempat.
Pesawat dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Muan di Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024) pukul 08.30 waktu setempat.
Namun sebelum kecelakaan terjadi, pesawat sempat berusaha untuk mendarat, tetapi tidak berhasil.
Pesawat kemudian berputar-putar di sekitar bandara dan mencoba mendarat kembali dengan badan pesawat keluar dari landasan pacu.
Berbagai penafsiran telah muncul terkait penyebab jatuhnya pesawat.