TRIBUNNEWS.COM - Setelah lebih dari empat dekade, India akhirnya memindahkan ratusan ton limbah beracun sisa-sisa dari bencana gas Bhopal.
Bencana yang terjadi pada tahun 1984 ini, menewaskan lebih dari 25.000 orang dan meracuni setidaknya setengah juta orang di kota Bhopal, Madhya Pradesh, dikutip dari Gulf News dan Al Jazeera.
Limbah berbahaya yang berasal dari kebocoran gas metil isocyanate tersebut, kini diangkut ke fasilitas pembuangan limbah di Pithampur, Madhya Pradesh, sekitar 230 kilometer dari Bhopal.
Direktur Departemen Bantuan dan Rehabilitasi Tragedi Gas Bhopal, Swatantra Kumar Singh, menjelaskan bahwa limbah tersebut akan dibuang dengan cara yang aman bagi lingkungan, tanpa membahayakan ekosistem setempat.
Pihak berwenang sebelumnya telah melakukan uji coba pembuangan limbah pada tahun 2015 dengan 10 metrik ton racun.
Hasilnya menunjukkan bahwa emisi yang dihasilkan sesuai dengan standar nasional.
Namun, para aktivis khawatir bahwa limbah padat yang dibakar akan dikubur di tempat pembuangan sampah, berpotensi mencemari air dan menciptakan masalah lingkungan yang lebih besar.
Rachna Dhingra, seorang aktivis yang pernah bekerja sama dengan para penyintas tragedi tersebut, mempertanyakan mengapa perusahaan Union Carbide dan Dow Chemical tidak diwajibkan untuk membersihkan limbah beracun langsung di Bhopal.
Ia juga menyoroti bahwa limbah tersebut masih dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat jika tidak ditangani dengan benar di lokasi bencana.
Pabrik Union Carbide, yang didirikan pada 1969, dipandang sebagai simbol industrialisasi India.
Baca juga: Kebahagiaan Dejan Ferdinansyah Menyongsong Laga Debut dengan Siti Fadia di India Open 2025
Situs ini menyediakan lapangan pekerjaan dan menghasilkan pestisida murah bagi petani.
Tapi pada 3 Desember 1984, bencana terjadi ketika salah satu tangki berisi metil isocyanate pecah, melepaskan gas beracun yang meracuni ribuan orang.
Sekitar 3.500 orang tewas seketika.
Kurang lebih 25.000 orang diperkirakan meninggal akibat dampak jangka panjang dari gas beracun tersebut.