Ia menjabat sebagai menteri keuangan dalam pemerintahan mantan Perdana Menteri Fouad Siniora yang didukung Barat antara tahun 2005 dan 2008.
Sejak 2017, ia menjabat sebagai Direktur Departemen Timur Tengah dan Asia Tengah di Dana Moneter Internasional (IMF).
Ia meraih gelar doktor dalam Keuangan Internasional dan gelar pascasarjana dalam Ekonomi dan Keuangan Internasional, keduanya dari Institut d'Etudes Politiques de Paris.
Jihad Azour pertama kali muncul sebagai calon presiden pada tahun 2023, ketika sejumlah faksi termasuk Pasukan Lebanon dan Gerakan Patriotik Bebas memilihnya dan memperoleh 59 suara.
Hizbullah dan sekutu terdekatnya memilih Suleiman Franjieh dalam sidang tersebut dan memperoleh 51 suara.
Hizbullah saat itu menggambarkan Azour sebagai kandidat yang konfrontatif, merujuk pada perannya dalam kabinet Siniora.
Azour mengatakan saat itu bahwa pencalonannya tidak dimaksudkan sebagai tantangan bagi siapa pun, tetapi lebih merupakan "seruan untuk persatuan, untuk memecah belah keberpihakan dan untuk mencari titik temu agar bisa keluar dari krisis".
Elias Al Baysari
Mayor Jenderal Elias Baysari (60) telah menjabat sebagai kepala sementara direktorat Keamanan Umum sejak masa jabatan pendahulunya, Mayor Jenderal Abbas Ibrahim, berakhir pada 2023 tanpa konsensus di antara faksi-faksi Lebanon tentang siapa yang harus menggantikannya.
Badan keamanan yang dikelola Baysari adalah pasukan keamanan internal Lebanon yang paling kuat, yang menjalankan penyeberangan perbatasan dan operasi intelijen domestik.
Dia merupakan sosok yang kurang dikenal dalam kehidupan publik Lebanon hingga ia dipromosikan menjadi kepala Keamanan Umum.
Elias Al Baysari meraih gelar doktor hukum dari Universitas Lebanon.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)