Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat Hamas, pada Minggu, 5 Januari 2025.
Sejauh ini belum terungkap nama-nama sandera yang akan dibebaskan Hamas di tahap pertama.
Namun dalam pertukaran awal sandera yang akan dikembalikan mencakup seluruh perempuan, anak-anak, lansia, dan para sandera yang sakit, yang masih ditahan di Gaza.
Sebagai imbalannya, Hamas meminta Israel membebaskan sejumlah tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Perjanjian tersebut juga menetapkan pembentukan gencatan senjata permanen , penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan rehabilitasi menyeluruh di Jalur Gaza.
Tak hanya itu dalam perjanjian tersebut Hamas juga meminta Israel untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza segera .
(Tribunnews.com / Namira Yunia)