TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan masjid di wilayah Jepang semakin meningkat seiring bertambahnya komunitas Muslim di Negeri Sakura, termasuk bertambahnya pekerja migran asal Indonesia.
Pada akhir 1980-an, jumlah masjid di Jepang hanya 3 unit. Dan jumlah itu terus bertambah pada tahun 2021 mencapai 113 unit.
Hingga kini direncanakan kembali dibangun masjid dengan nama Masjid As-Sholihin di Yokohama, Jepang.
Dipimpin Founder sekaligus Dewan Pembina Cinta Quran Foundation, Ustadz Fatih Karim, peletakan batu pertama Masjid As-Sholihin di Yokohama itu dilakukan pada Jumat pagi, 10 Januari 2025.
Pembangunan masjid ini dilatarbelakangi kekhawatiran anak dan cucu pekerja migran muslim tidak mengenal masjid sekaligus menjadi fasilitas untuk kemajuan dakwah Islam di Negeri Matarahi Terbit.
Rencananya Masjid As-Sholihin dibangun di atas lahan seluas 397 meter persegi. Dengan luas bangunan 650 meter persegi, masjid ini diperkirakan dapat menampung lebih dari 600 jemaah. Adapun anggarannya diperkirakan sebesar Rp40 miliar.
Baca juga: Alasan Biaya Haji 1446 H/2025 M Bisa Turun, Ini Kata Kemenag
Ustadz Fatih Karim mengatakan, pembangunan masjid ini merupakan bagian dari komitmen pihaknya untuk mendukung penguatan iman, edukasi, dan kegiatan religi bagi muslim di Yokohama dan sekitarnya.
“Masjid As-Sholihin Yokohama adalah bentuk nyata dari misi dakwah Islam yang penuh cinta di Negeri Matahari Terbit. Kami berharap masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial yang mempererat hubungan masyarakat lintas budaya di Jepang,” ujar Ustadz Fatih Karim.
Ia menyatakan, Masjid As-Sholihin dirancang sebagai pusat spiritual yang multifungsi. Selain menyediakan ruang shalat, masjid ini juga akan menjadi mualaf center, baitul maal, halal mart, serta tempat menyelenggarakan kajian keislaman, dan berbagai aktivitas sosial yang melibatkan komunitas muslim.
Ditemani arsitek Jepang, Ustadz Fatih Karim percaya konstruksi masjid ini merupakan yang terbaik.
“Di Jepang, semua bangunan diperhatikan, termasuk masjid kita bersama ini, oleh karena itu masjid ini akan dibangun tiga lantai dengan bangunan modern dan tentunya nyaman untuk ibadah,” ujarnya.
Baca juga: Dapat Bimbingan Komunitas Muslim, Pertumbuhan Mualaf di Jepang Tunjukkan Peningkatan
Menurutnya, meski belum berdiri secara utuh, namun sudah banyak mualaf yang bersyahadat di lokasi pembangunan masjid.
“Alhamdulillah, dengan hidayah Allah, banyak warga Jepang yang akhirnya memeluk Islam di lokasi yang akan dibangun masjid ini, semoga semakin banyak orang yang berbondong-bondong bersyahadat di sini,” imbuhnya.
Turut hadir dalam peletakan masjid tersebut yakni Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Tokyo, Muhammad Al Aula; President Director Deamaya Studio, Muhammad Subhan; Representative Director Gaia Design Studio Co., Ltd. Architectural Office, Mr Masamitsu Iibe, Chairman of Chiba Islamic Cultural Center Japan, Hajj Kyochiro Sugimoto; dan Praktisi Neuroparenting Skill, dr. Aisah Dahlan.