TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran yang terjadi di Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS) sejak 7 Januari 2025 lalu, semakin parah setiap harinya.
Kebakaran yang semakin meluas, bahkan menghanguskan area seluas sekitar 160 kilometer persegi di Palisades, Eaton, Kenneth, dan Hurst tersebut, diperparah dengan angin kencang yang terus berhembus.
Angin topan juga dilaporkan terjadi di Los Angeles dan membuat kebakaran itu menjadi semakin parah.
Kombinasi antara angin, kondisi kering yang tidak sesuai musim, dan beberapa kebakaran yang terjadi satu demi satu di wilayah geografis yang sama membuat kerusakan yang meluas tidak dapat dihindari.
Selain itu, para petugas pemadam kebakaran mengalami kesulitan air saat memadamkan api yang tak kunjung padam.
Saat angin kencang memicu api pada Rabu (8/1/2025) pagi, petugas pemadam kebakaran terdengar di siaran radio menyampaikan perkembangan yang mengkhawatirkan.
"Kami kehilangan sebagian besar tekanan hidran," kata seorang petugas pemadam kebakaran, dikutip dari CNN.
"Dapat hidran kering," ucap petugas lainnya.
Para ahli mengatakan bahwa hidran yang berfungsi penuh sekalipun tidak akan cukup untuk memadamkan kebakaran sebesar yang terjadi minggu ini.
Terutama ketika sumber daya udara, seperti helikopter dan pesawat tetap tidak dapat beroperasi karena angin kencang.
"Saya tidak tahu ada sistem air di dunia yang siap menghadapi kejadian seperti ini," ujar pakar sumber daya air di UCLA, Greg Pierce.
Baca juga: Donald Trump Salahkan Gubernur California: Tak Becus Atasi Kebakaran Hutan Los Angeles
Meski begitu, hidran yang beroperasi penuh dapat membantu meminimalkan sebagian kerusakan, menyelamatkan satu rumah di sini, atau memadamkan bara api di sana.
Kepala Teknisi Departemen Air dan Tenaga Los Angeles, Janisse Quiñones mengungkapkan, di Pacific Palisades, hidran kering dipasang karena permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada sistem yang tidak dirancang untuk memadamkan kebakaran hutan.
Perlu diketahui, Pacific Palisades berada di ujung terjauh sistem air kota dan mengalami penurunan aliran air akibat mengecilnya ukuran pipa yang memanjang dari jalur utama.