TRIBUNNEWS.COM - Pejabat militer Israel mengatakan pada Senin (13/1/2025), perang di Jalur Gaza belum berakhir.
Ia memperingatkan ancaman serangan skala besar seperti yang terjadi pada 7 Oktober 2023.
“Badan keamanan Israel saat ini beroperasi seolah-olah serangan serupa direncanakan terhadap kami,” kata pejabat tersebut, dikutip dari aawsat.
Lantas, berbagai tindakan tengah diambil untuk menangkalnya.
Peringatan itu disampaikan dalam sebuah pertemuan minggu lalu untuk koordinator keamanan militer komunitas Israel di sepanjang perbatasan Gaza.
Pertemuan itu baru terungkap pada hari Senin.
Para pejabat menyatakan bahwa tentara Israel menyadari ancaman ini, tidak hanya di selatan tetapi juga di sepanjang perbatasan Israel, di utara dan di Tepi Barat dan bahkan di perbatasan dengan Suriah dan Yordania.
Adapun pertemuan tersebut menyimpulkan bahwa ancaman keamanan tidak terbatas pada Hamas, tetapi melibatkan kelompok lain.
Para pejabat mengatakan Israel membiarkan Hamas dan kelompok militan lainnya dalam posisi yang lemah.
Namun, mereka memperingatkan bahwa kelompok-kelompok ini percaya pada ideologi yang akan mendorong mereka untuk mengulangi serangan 7 Oktober, yang mereka "anggap berhasil meskipun harga yang dibayar oleh rakyat sangat mahal."
Dalam peringatan itu, dikonfirmasi oleh sumber di Komando Selatan Angkatan Darat Israel, yang mengatakan ancaman serangan berskala besar seperti yang terjadi pada 7 Oktober memang ada, tetapi kemungkinannya kecil.
Baca juga: Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Tampaknya akan Segera Terjadi, Kata Mantan Pejabat Israel
Mereka mengatakan Hamas masih memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan tingkat peleton.
"Saat ini ada tiga divisi di dalam Gaza, dan pasukan dikerahkan di komunitas-komunitas (perbatasan Israel). Tentara Israel dikerahkan dalam skala yang jauh lebih luas daripada pada 7 Oktober dan Hamas kalah telak di seluruh Jalur Gaza," kata sumber-sumber tersebut.
Di tengah peringatan keamanan, pejabat politik Israel berbicara tentang operasi berbahaya yang dilakukan oleh Hamas minggu lalu di kota Beit Hanoun, di Jalur Gaza utara.